Daftar Kategori Blog

Jumat, 18 Juni 2021

Tips mitigasi resiko antara belajar Daring dan Tatap Muka

Kita tahu kalau Bulan Juli ini Pak Menteri sudah memperbolehkan tatap muka terbatas. Beberapa hal yang mendasari itu adalah tidak maksimalnya pembelajaran daring dirumah untuk mayoritas orang tua. Penyesuaian ini tidak mudah bagi sebagian orang dengan pembelajaran daring. Jadilah, kita siap - siap tatap muka dan tetap menjembatani bagi orang tua yang masih menginginkan anaknya tetap belajar daring dirumah. 

Beberapa teman/orang tua yang anaknya usia sekolah diskusi dengan saya, bagaimana nih enaknya daring atau tatap muka ya, intinya kembali ke kebutuhan dan ukuran masing - masing orang tua ya. Tapi, kalau secara agar aman, saya selalu bilang beberapa hal sebelum memutuskan : 

1. Protokol sekolah
Ini yang terpenting, bagaimana mitigasi resiko disekolah. Pak Menteri juga sudah memberikan checklist persiapan sekolah tatap muka. Mulai dari protokol penjemputan sekolah, jumlah siswa dalam kelas, bagaiman penerapan protokol teman - temannya disekolah, bagaimana saat istirahat, bagaimana kantin sekolah, ekstrakulikuler, ventilasi udara diruang kelas, vaksin guru - gurunya,  penggunaan masker dan tempat cuci tangan, bagaimana kondisi murid yang diperbolehkan tatap muka, bagaimana jika ada yang bergejala dan terpapar covid. Semua itu harus dipersiapkan, selain itu juga sebagai orang tua, kita harus yakin apakah protokol yang diterapkan sekolah ini sudah benar - benar aman untuk anak belajar disekolah atau masih ragu. Kita tidak bisa memungkiri kalau awal2 memang harus dievaluasi dan dibiasakan. Masih ada beberapa kendala penerapan protokol. Sebelum tatap muka, ada simulasi terlebih dahulu, dari situ, orang tua bisa memutuskan apakah protokol sekolah sudah diterapkan dengan benar sesuai dengan yang dijelaskan dan dipaparkan oleh Pak Menteri.

2. Protokol anaknya
Setelah protokol sekolah, si anak juga harus disiplin dan memahami bagaimana protokol yang benar. Sudah mengerti kapan harus memakai masker, kapan harus mencuci tangan dan mengetahui bagaimana jaga jarak yang benar. Lebih aman memang kalau anak - anak sudah divaksin. Tetapi, selama anak - anak bisa bertanggung jawab dan disiplin dengan protokolnya, itu sudah merupakan satu hal yang aman untuk anak berinteraksi tatap muka dengan guru dan teman - temannya. 

3. Kondisi Anak, Orang tua dan keluarga disatu rumah
Setiap keluarga memiliki masalah sendiri - sendiri dan resiko masing - masing. Ada anak yang rentan terpapar dan tidak bisa vaksin , sehingga benar - benar menunggu waktu yang aman sampai covid terkendali, terbentuk herd immunity agar anak bisa aman tatap muka disekolah. Ada keluarga yang anggota keluarganya tidak bisa divaksin, sehingga anak - anak juga harus bersekolah dari rumah. Ada juga orang tua yang tidak bisa lagi mengajarkan anak, sehingga dengan terpaksa menyekolahkan anak agar ada yang mengajari disekolah. Ada juga orang tua yang tidak bisa mengawasi anaknya dan lebih aman untuk anak bersekolah tatap muka. Kembali ke kebutuhan masing - masing orang. Yang pasti, strategi bertahan dan mitigasi resiko harus tetap diperhatikan. 

Apapun pilihannya, setiap orang tualah yang bertanggung jawab atas anak - anaknya. Tidak ada orang tua yang mau anaknya sakit atau terluka. Yang pasti, harus dengan strategi bertahan dan mitigasi resiko sehingga meminimalisir hal - hal yang tidak diinginkan, baik kepada anak, keluarga dirumah, teman2 disekolah, keluarga teman2 disekolah dan guru - guru disekolah. Kalau dibilang bagaimana yang ideal, yang ideal adalah seperti saran rekomendasi IDAI untuk tatap muka yaitu saat kasus sudah terkendali, saat Positive rate sudah 5% kebawah, saat sudah terbentuk herd immunity dan cakupan vaksin sudah banyak. Tetapi, kembali lagi kepada kebutuhan masing - masing orang. Ada teman saya yang sekolah anaknya memang sudah terbukti disiplin dan benar dalam penerapan protokol kesehatan, termasuk muridnya juga dan orang tua murid juga sama2 disiplin dan saling melindungi, di keluarganya tidak ada yang rentan yang tidak bisa divaksin atau yang rentan terpapar covid,mitigasi resiko sekolah juga bagus soal tracing dan bagaimana saat ada yang terpapar. Saat ini bisa dilakukan, tatap muka bisa lebih aman dan nyaman untuk anak - anak, wali murid&keluarga juga guru - guru dan keluarganya, saya bisa katakan ini baik walau memang secara IDAI belum memenuhi karena secara lingkungan keseluruhan, pandemi belum terkendali, setidaknya mitigasi resikonya sudah bagus sehingga meminimalisir penularan yang terjadi di sekolah.  

Apa pilihan saya, saya memilih pilihan daring, tetapi saya juga mempersilahkan bagi orang tua yang memilih pilihan tatap muka dengan saran saya diatas. Saya masih bisa menjaga dan mengajari anak saya dirumah, bisa mengembangkan hobi dan bakat anak saya dirumah dan saya merasa lebih aman anak saya dirumah, saya bisa mengawasi langsung protokol anak saya saat bermain dengan temannya dirumah, aman untuk saya dan keluarga saya lainnya yang tinggal dirumah. Kapan saya akan melepas anak saya pembelajaran tatap muka? saya akan tetap melihat jalannya protokol disekolah dan kedisiplinan anak saya dalam melakukan protokol kesehatan, kondisi perkembangan kejadian covid juga cakupan vaksin. Lebih baik lagi kalau anak - anak sudah divaksin, saya lebih aman lagi. Just Wait and See. Semoga pandemi segera berlalu dan terkendali. 


#pembelajarandaring
#tipspilihantatapmuka
#daringtatapmuka
#sekolahtatapmuka
#sekolahdaring
#pilihandaring
#pilihantatapmuka
#tipsprotokolsekolah


0 komentar:

Posting Komentar

 

HAPPY MOMMY STORIES Template by Ipietoon Cute Blog Design