Daftar Kategori Blog

Rabu, 15 Desember 2021

Komitmen Awal Pernikahan . Refleksi 10 Tahun Pernikahan.

10 Tahun pernikahan, 10 Tahun melewati susah senang bersama, 10 tahun menjalani kisah berkeluarga. Salah satu yang membuat kita tangguh, beberapa pasangan juga dalam menghadapi rumah tangga, mudah2an selamanya sampai maut memisahkan, yaitu KOMITMEN AWAL. Iya, komitmen sebelum berumah tangga. Saya dan suami membicarakan banyak hal sebelum memutuskan apa kita lanjut, apa kita memang cocok atau memang tidak. Sepertinya agak heran, membicarakan hal yang tidak pasti, jalanin aja, nanti juga ada jalannya. Iya, terkadang kita saking bahagianya mengatakan begitu, tetapi namanya resiko akan selalu ada, alangkah baiknya kita meminimalkan resiko, bukan karena kita lebih takut resiko dunia dan tidak percaya kekuatan Allah, tetapi ini adalah salah satu ihtiyar, ihtiyar maksimal kita dalam membentuk keluarga. 

Komitmen dan apa saja yang dibicarakan di awal pernikahan sebelum memutuskan ke langkah selanjutnya di kehidupan pernikahan saya dan suami? ini daftar pertanyaan dan diskusi sebelum kami memutuskan untuk melangkah. Setiap pasangan punya daftar masing2 ya, disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi. Yang pasti, dalam diskusi ini wajib jujur dan diskusi dengan kepala dingin demi kebaikan bersama. 

1. Apa ada tanggungan dalam hidup? Misal membayar sekolah saudara, mencukupi kebutuhan orangtua, berapa jumlahnya dan darimana sumber buat mencukupi itu? Jawaban sesuai dengan kebutuhan masing2 ya. Yang pasti adalah komitmen dari jawaban ini dan apakah ada kesepakatan, misal suami tidak mau mencukupi kebutuhan saudara istri, jadi istri cari nafkah sendiri atau semua ditanggung suami dan bagaimana detailnya dibicarakan. Apa jawaban saya dan suami, itu tetap jadi rahasia dan hanya saya dan suami yang mengerti, selama ini tidak ada masalah. 

2. Apakah akan ada perjanjian pisah harta? Harta apa saja yang dimiliki? karena kalau tidak ada pisah harta, saat ada hal2 yang tidak diinginkan seperti perceraian, harta akan dimiliki bersama dan dibagi dua. Semua list harta diberikan dan diputuskan mau dibagi atau tidak. 

3. Siapa yang menjadi guru agama masing2? dan bagaimana saat setelah menikah, akan merujuk kemana saat ada masalah dan belajar agama? ini penting, karena teman saya bermasalah disini. Gurunya masing2, komitmen awal, suami ikut guru istri, tetapi setelah menikah, suami tetap dengan gurunya, ini masalah di komitmen. Walau nampak sederhana, tetapi bisa menjadi masalah. 

4. Bagaimana cara mengasuh anak? siapa rujukan dalam pengasuhan anak? kalau ada psikolog/pemuka agama, siapa yang dijadikan rujukan? ini juga penting untuk menentukan visi misi keluarga dan saat ada masalah dengan anak, rujukan bersama ini penting agar mempercepat penyelesaian masalah. Apakah suami ikut belajar atau suami hanya pengambil keputusan, istri yang belajar dan sharing bersama?

5. Bagaimana dengan urusan bersih2 / domestik rumah? Apakah memakai pembantu, pembantu yang balik hari atau yang menginap dirumah? atau tidak pakai pembantu dan dikerjakan bersama? Saya awalnya pakai pembantu dan saya juga suami full bekerja. Tetapi, ahirnya saya bekerja part time dan kerjaan domestik dikerjakan bersama. 

6. Siapa yang memegang uang? apakah istri atau suami atau ada pembagiannya dan bagaimana pembagiannya? Karena saya memang gbsa pegang uang, jadi suami yang memegang tetapi saya mengetahui transaksi rekening suami. 

7. Bagaimana kalau sudah lama menikah dan belum punya anak? Langkah apa saja yang dilakukan dan apa saja yang harus dilewati dan bagaimana kita bisa melewatinya? Ini panjang, diskusinya bisa detail mulai dari biaya, dokter, rencana A sampai Z. 

8. Apakah ada penyakit bawaan? Apakah itu menurun ke keturunan? Apa perlu checkup rutin agar sama2 mengetahui? Kalau ternyata ada sakit bawaan, apa yang akan dilakukan? ini menyangkut biaya dan kepercaayaan. Kalau kita jujur diawal,insyaAllah tidak akan ada masalah berarti walau ini terkadang bikin rame karena seakan2 kok cinta aja pakai tanya macam2 seperti tidak mau berkorban, tetapi inilah salah satu cara mengurangi resiko saat berumah tangga. 

9. Apakah punya musuh/orang yang tidak suka/ mantan/pacar/istri? dan apa yang sudah dilakukan? apakah masih meneror lagi jika sudah cerai/putus? ini penting juga dan perlu kejujuran. Kalau ada musuh tiba2 meneror tetapi kita tidak tahu, akan panjang urusannya apalagi menikah dengan suami orang. Ini saya tanya ke teman2 suami, tanya ke teman2 saya apakah suami saya ini orangnya memang tidak aneh2. 

10. Bagaimana mencukupi kebutuhan sehari2? apakah perlu asuransi? Investasi? apa saja yang dilakukan  atau pekerjaan apa saja yang dilakukan untuk mencukupi. Apakah istri juga terlibat dalam pemenuhan kebutuhan atau tidak. 

11. Apa yang ingin dicapai dalam 5 - 10 tahun kedepan? Secara individu dan keluarga? ini akan menjadikan visi misi keluarga dan prinsip agar kita tidak meributkan hal2 kecil yang bukan prinsip. 

12. Apakah istri boleh bekerja? Sampai kapan boleh bekerja? Apakah harus menjadi ibu rumah tangga ? Kalau boleh bekerja, bekerja yang bagaimana untuk istri? Ini penting didiskusikan bersama. 

13. Dimana kita akan tinggal? Apakah mengontrak, dirumah sendiri,  tinggal dirumah ortu istri atau di ortu suami? Apakah selamanya atau ada jangka waktunya? 

14. Bagaimana kalau ada masalah dengan keluarga istri atau suami? Bagaimana istri/suami mendukung satu sama lain? dan apakah ada rujukan orang ketiga yang ditunjuk untuk berdiskusi? 

15. Kegiatan apa saja yang boleh dilakukan setelah menikah? Apakah bertemu dengan teman diperbolehkan, kalau iya dengan siapa, bagaimana intensitas bertemu dan cara bertemu yang disepakati bersama juga jam maksimal pulang saat berkumpul dengan teman atau me time diluar rumah. Suami saya minta waktu untuk olahraga seminggu sekali. saya minta waktu untuk berkumpul dengan teman2 wanita saya yang suami kenal. 

16. Kalau melahirkan, apa normal/cesar, di dokter mana, atau kapan harus normal dan kapan harus cesar? ini penting agar tidak terjadi masalah kedepannya. 

17. Ingin punya anak berapa? Bagaimana kalau ditengah2 istri ingin tidak punya anak lagi? Apa yang akan dilakukan? hamil dan melahirkan itu perjuangan, setiap orang punya kemampuan masing2, bagaimana mengatasi masalah ini agar ada jalan keluar, semua dimulai dari komitmen awal pernikahan.

18. Bagaimana saat marah? Apa yang dilakukan saat emosi dan marah? ini penting untuk menghindarkan dari KDRT selain juga harus mengetahui dan cek kepribadian masing2 dari teman dekat dan keluarganya. 

Setelah semua pertanyaan dijawab, semua diskusi dilakukan, panjang ceritanya ini sampai menemukan KOMITMEN AWAL yang disepakati bersama, dengan ribut dan diskusi kecil didalamnya, barulah memutuskan apakah lanjut atau tidak. 

Setelah itu, visi misi keluarga dibentuk. Kita akan jadi keluarga seperti apa. Kalau gen halilintar, akan membuat keluarga sebagai pengusaha yang bertakwa, setiap keluarga bisa punya visi misi keluarga masing - masing sesuai mimpi, bakat dan cita2 bersama yang ingin diwujudkan. Saya dan suami ingin menjadikan keluarga Cendekiawan Muslim, dimana kita fokus ke sains dan agama sebagai tonggaknya. Saat punya anak, kurikulum apa yang diberikan, siapa rujukan bertanya soal anak dan keluarga jika terjadi masalah. 

Apakah itu semua menjamin, semua aman dan tidak ada masalah? Tidak juga, kadang  juga di pertengahan, komitmen itu juga diupdate, ada juga yang dilanggar, tetapi kembali lagi ke rujukan siapa yang dijadikan orang ketiga jika ada masalah, dan yang penting lagi, semua wajib diskusi dengan kepala dingin dan punya cara yang disepakati bersama jika sedang emosi. 

Saya dan suami senyum2 aja kita bahas ini, tetapi inilah salah satu hal yang membuat hubungan menjadi adem walau masalah akan tetap ada. Nantinya, pertanyaan2 akan ada, selama diskusi dilakukan, InsyaAllah semua akan menemukan jawabannya. 

Setiap tips tidak 100% tokcer, tetapi bisa memimalkan masalah, kembali menghadapi kehidupan pernikahan dengan kepala dingin. Ingat  tujuan dan niat dalam membangun hubungan pernikahan. kembali ke komitmen dan tujuan awal bersama. 



#komitmenrumahtangga
#komitmensebelummenikah
#tipsrumahtangga
#tipspernikahan
#tipssebelummenikah
#komitmenmenikah
#rumahtangga


Senin, 29 November 2021

Komunitas Ibu Profesional : Bangga Menjadi Calon Ibu dan Ibu, Bekembang, Berdampak dan Bermanfaat

Di kalangan ibu - ibu milenial muda, komunitas Ibu Profesional sudah sering didengar, Iya komunitas ini didirikan oleh Ibu Septi Peni dan Bapak Dodik di Salatiga. Apa sih ibu profesional itu? Saya ambil sumber dari web resmi ibu profesional di ibuprofesional.com dirikan 22 Desember 2011. 

" Di dalam komunitas Ibu Profesional bukan suatu hal yang mustahil apabila ada seorang ibu yang bangga akan profesinya sebagai ibu, mendidik anak dengan sepenuh hati, sangat cekatan dalam mengelola manajemen domestiknya, bisa mandiri secara finansial dan tetap menempatkan anak dan keluarga sebagai prioritas paling atas, serta keberadaannya sangat bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarganya dan masyarakat sekitarnya "

Menurut popmama.com, " Setelah semakin banyaknya anggota yang ingin masuk sampai 3500 anggota dari 11 titik kota di Indonesia, akhirnya pada tahun 2015 mulai mengembangkan komunitasnya di Facebook dan WhatsApp grup demi menjangkau semua kebutuhan banyak anggota.Bahkan hingga tahun 2018 sebelum ikut FCLP, komunitas ini sudah mencapai 25.000 anggota ibu profesional yang tersebar di 57 kota Indonesia dan 10 negara. Lalu setelah Institut Ibu Profesional mengikuti FCLP hingga tahun 2019 ini, jumlah anggota mengalami penambahan 3000 orang lain sehingga totalnya sudah 28.000. Jumlah dari Institut Ibu Profesional ini tidak hanya didominasi oleh ibu rumah tangga saja, melainkan juga merangkul para ibu pekerja"

Penghargaan Ibu Septi dan Ibu Profesional :

  • Kartini Next Generation di bidang Pendidikan tahun 2013 dari Kemenkominfo RI, di bidang perkuliahan online Ibu Profesional.

  • Blogger Sehat  platinum award versi Internet Sehat 2013

  • The 5th Best woman community versi Jawa Pos 2015

  • Penggerak Pendidikan Keluarga 2017, versi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI 2017

  • The Most Influence Community 2017 Versi Koran Jawa Pos

  • Komunitas Perempuan yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk mengikuti study banding ke Ministry of Family Singapore dalam rangka mempersiapkan munculnya Direktorat Pendidikan Keluarga Kemendikbud RI

  • Pendidikan Terpuji versi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) tahun 2017.

  • Institut Ibu Profesional mendapatkan sebuah penghargaan kategori fellowship dari Facebook. Facebook Community Leadership Program (FCLP) yang berhasil didapatkan seolah membukakan jalan sebagai salah satu komunitas yang menerima pelatihan serta funding dari Facebook dalam mengembangkan komunitasnya. 

Keren banget kan, disini milestone ibu profesional dari 2011 - 2021
2011 Ibu sebagai Agen perubahan
2016 - 2017 Ibu Profesional Sebagai Changemaker Mother
2017 - 2018 Ibu Profesional Sebagai Changemaker Family
2018 - 2019 Ibu Profesional sebagai sinergi kebermanfaatan
2019 - 2020 Ibu profesional sebagai semesta karya
2020 - 2021 Ibu profesional sebagai semesta karya untuk Indonesia

Karya Ibu Profesional :
1. Event2 di Pusat dan Regional. Bisa dicek di Instagram Ibu Profesional
2. 2019 - Konferensi Ibu Profesional di Jogja
3. 2021 - Konferensi Ibu Pembaharu
4. Buku2 yaitu Aku Bangga jadi Ibu Profesional, 33 kisah me time, bunda sayang, bunda cekatan, bunda produktif dan lainnya. 

Ada komponen apa saja di ibu profesional?

1. Hima ( Institut ) dimana ibu bisa belajar ilmu agar semakin bermanfaat
- Matrikulasi, Program matrikulasi adalah program persiapan untuk para ibu dan calon ibu yang ingin bergabung di komunitas Ibu Profesional.Program ini bertujuan untuk membuka wawasan, menyamakan frekuensi para ibu pembelajar, calon Ibu Profesional. Disampaikan selama 9 kali tatap muka dengan Nice Homework setiap pekan
- Bunda sayang, Program Bunda Sayang adalah program pembelajaran yang  diikuti oleh para Ibu Profesional yang sudah lulus Matrikulasi.Kelas ini mengajak para ibu dan calon ibu untuk terus belajar bagaimana mendidik anak dengan mudah dan menyenangkan.​ Disampaikan dalam 12 kali tatap muka dengan berbagai tantangan setiap bulannya.
- Bunda Cekatan, Program Bunda Cekatan adalah program belajar untuk para ibu dan calon ibu yang sudah lulus kelas bunda sayang.Di kelas ini para ibu dilatih untuk meningkatkan kapasitas diri mereka sebagai seorang manajer keluarga yang cekatan menjalankan peran.Disampaikan dalam 12 kali tatap muka dengan berbagai contoh praktek baik setiap bulannya
- Bunda Produktif, Program Bunda Produktif adalah program belajar untuk para ibu dan calon ibu yang sudah lulus kelas bunda cekatan.Di kelas ini para ibu dilatih untuk memahami potensi diri, menemukan jalan hidup sesuai fitur uniknya, sehingga antara mendidik anak, berkarya dan menjemput rejeki menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan apalagi dikorbankan. Disampaikan dalam 12 kali tatap muka dengan berbagai projek team  setiap bulannya
- Bunda Saleha, Program Bunda Shaleha adalah program belajar untuk para ibu dan calon ibu yang sudah lulus kelas bunda produktif.Di kelas ini para ibu dilatih untuk bisa menjadi agen perubahan di masyarakat sekitarnya, dimulai dengan perubahan diri sendiri dan perubahan di dalam keluarganya secara berkelanjutan. Disampaikan dalam 12 kali tatap muka dengan berbagai contoh projek perubahan setiap bulannya.
- Training trainer dan fasilitator, Program pelatihan untuk Trainer dan Fasilitator ini adalah program untuk para ibu yang sudah melampaui tahap bunda sayang, bunda cekatan, bunda produktif dan bunda shaleha. Ada program pelatihan tahap 1 diperuntukkan bagi para ibu yang sudah lulus bunda cekatan, dan pelatihan tahap 2  diperuntukkan bagi para ibu yang sudah lulus bunda shaleha.

2. Komunitas mewadahi ibu untuk mengembangkan passion dan bakatnya dengan adanya rumah komunitas sesuai bakat dan sesuai kemampuan regional. 
- Orientasi komunitas /  kampung main, pengetahuan umum seputar komunitas, langkah awal memasuki komponen komunitas.
- Supercamp, kegiatan leader komponen komunitas
- Rumbel, wadah mengembangkan bakat dimana ada jenjang kelulusan disetiap level 
- Rumin, wadah mengembangkan bakat tanpa level kelulusan
- Rumba, wadah mengembangkan bakat untuk umum 
- Kampung bakat, Event Pusat dimana bisa bergabung mengembangkan bakat dan bertemu dengan ibu - ibu member komunitas lainnya. 

3. Kipma, Komponen Bisnis Ibu profesional yang menjaring ibu2 agar bisa bekerjasama dengan ibu profesional dalam menjualkan barang dagangannya dan mengembangkan kewirausahaan.

4. RCIP, merupakan HRD ibu profesional mengenai pengembangan sumber daya dan mengelola sumber daya yang ada di Ibu profesional.

5. SC, merupakan kegiatan sosial ibu profesional.

Saya sendiri sudah dari tahun 2018 bergabung di Ibu profesional Non Asia karena saya masih tinggal di New Zealand. Ada 20an ibu2 seluruh dunia yang bergabung dan kita beda zona sehingga terkadang pas kumpul, di New Zealand sudah pagi buta. 2019 saya kembali ke Indonesia dan menjadi Pengurus Ibu Profesional Surabaya Raya sebagai Divisi Event. Tahun 2020 - 2021 saya menjabat sebagai pengurus Ibu Profesional Suramadu sebagai Ketua Komponen Komunitas membawahi 100 member komunitas membuka rumah komunitas Boga, Zerowaste, Literasi, Fotografi Rumin Playdate dan Rumba Madura. Saya merasa menjadi ibu yang lebih baik dari sebelumnya terutama setelah mengikuti kelas matrikulasi sampai bunda cekatan. Saya berhenti untuk mengikuti kelas karena fokus di kepengurusan regional. Saya menjadi bangga menjadi seorang ibu. Disini saya  belajar banyak soal manajemen, soal komunikasi, kerjasama, bertemu banyak orang, belajar teknologi           (zoom, google drive, streamyard, instagram, OBS dsb ). Belajar menjadi ibu yang bermanfaat bagi komunitas dan bagi keluarga. Suami saya juga senang saya bergabung dan bisa terbuka wawasannya untuk menjadi tim keluarga, membagi kerja rumah tangga bersama dan bergabung jika ada acara komunitas Ibu Profesional. Saya juga bekerja, dan ibu profesional dimana beberapanya merupakan ibu rumah tangga, mereka komitmen dan produktifitasnya sama dengan pekerja, semangat belajarnya luarbiasa ditambah keinginan untuk berbagi dan bermanfaat membuat ibu - ibu di ibu profesional punya motivasi kuat berkembang dan berdampak bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya. 

" SAYA BANGGA MENJADI SEORANG IBU, SAYA BANGGA MENJADI PENGURUS IBU PROFESIONAL, SAYA BANGGA MENJADI BAGIAN DARI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL "


#ibuprofesional
#ibubahagia
#tipsibubahagia
#ibuproduktif
#ibubangga
#ibumadrasahanak
#ibukebanggankeluarga

Minggu, 28 November 2021

Tips Bagi Warisan : Pengalaman Bagi Warisan alm Papa menurut Islam

Ramai di sosmed, warisan dari orang yang sudah meninggal. Saya akan menceritakan pengalaman saya membagi warisan alm papa saya. Papa saya meninggal, ahli warisnya yaitu ibu saya, adik perempuan saya, saya anak perempuan, saudara kandung papa ( 1 saudara laki2 dan 6 saudara perempuan ). alm papa masih menyisakan warisan bagi saudaranya karena anaknya tidak ada yang laki - laki. Ini juga sudah diingatkan sama alm bapak mertua saya kalau nanti saya juga harus membagi dengan keluarga saudara papa saya. 

Nah, kapan nih saya mengatakan masalah warisan? Saya berani membuka omongan warisan dengan keluarga alm papa saya saat 1 bulan setelah papa meninggal. Karena apa? saya menunggu sapatau ada orang yang datan menagih hutang dan menagih biaya pemakaman juga mengecek semua asset yang ada apa saja. Di keluarga saya, sayalah yang mengurus semuanya. Sebelum pembagian warisan, saya mengurus surat waris di kelurahan dan pengadilan agama terlebih dahulu. 1 bulan waktu yang pas menurut saya. 

Langkah awal adalah, saya berbicara dengan ibu dan adik saya mengenai warisan dan akan ada bagian keluarga alm papa saya. Saya meminta ibu saya mengumpulkan semua asset dan mengecek semua asset yang menjadi warisan atas nama alm papa saya ( ini saya pasrahkan kepada ibu saya, apa saja yang dicatat dan akan diberikan sebagai warisan, saya  tidak akan mengomentari ini apakah kurang atau lebih, saya pasrahkan dengan ibu saya ) hal ini agar tidak menjadikan masalah, adik saya juga setuju dengan langkah saya. Ibu saya juga berdiskusi dengan ustadzah mengenai harta apa saja yang menjadi bagian dari warisan. Harta yang menjadi warisan yaitu :
1. Harta atas nama almarhum ( ini paling mudah ) berupa tabungan, asuransi, tanah, bangunan atas nama almarhum. 
2. Harta yang sumbernya dari almarhum walaupun dengan nama berbeda dan ada persetujuan sebelumnya bukan untuk diberikan ( ini juga beda pemahaman, tetapi ustadzah mengatakan kalau memang istrinya merasa diberikan dan itu haknya, tidak masuk waris )

Setelah semua ada, saya berbicara dengan pakdhe saya selaku wakil dari keluarga papa saya. Saya mengatakan akan membagi warisan secara islam dan saya akan meminta penengah, yaitu ustadzah yang juga dulunya ustadzah H ini adalah ustadzah guru dari eyang saya. Hal ini penting, terutama penengah adalah orang yang disegani dari 2 belah pihak. Ustadzah H ini adalah guru eyang saya dan guru saya juga, sehingga kedua belah pihak akan menyetujui apa yang disampaikan oleh ustadzah H. Pembagian secara islam juga harus disepakati, karena bisasaja ada beberapa pihak yang meminta dibagi rata atau tidak dengan cara islam. Hal ini harus disepakati bersama. 

Saya, ibu saya, pakdhe saya berkumpul didepan Ustadzah H untuk membicarakan persetujuan warisan. Persetujuan ini hanya nominal, masalah pembagian bisa dilakukan setelah asset terjual. 
1 Istri ( 1/8 ) mendapat 3/24 bagian
2 anak ( 2/3 ) masing masing mendapat 16/24 bagian
6 saudara perempuan sekandung masing - masing mendapat 5/32 bagian
1 saudara laki - laki sekandung mendapat 5/96 bagian

Saat itu, ustadzah H membagikan list harta yang akan dibagikan dan nominalnya. Ustadzah menginfokan perihal harta tersebut atas nama almarhum dan asset lainnya atas nama anak dan istri almarhum yang sudah diberikan sebelum almarhum meninggal. Alhamdulillah semua memahami dan satu suara dengan hal ini. Hal ini juga dikarenakan penengahnya adalah Ustadzah H, semua segan dan menyetujui apa yang dikatakan beliau.

Setelah sepakat dengan nominal keseluruhan dan masing - masing bagian per orang, tanda tangan semua pihak didepan ustadzah H dan masalah pembagian, akan dilakukan kemudian saat asset sudah terjual. Perlu 1 tahun sampai bisa membagi semua warisan kepada masing - masing ahli warisnya. 

Hal yang perlu saya garisbawahi mengenai waris ini adalah : 
1. Cari waktu yang pas berbicara, kalaubisa setelah 1 minggu meninggal sampai 40 harinya untuk menunggu semua biaya keluar dan hutang terbayar. 
2. Miliki penengah yaitu orang yang disegani kedua belah pihak, biarkan orang tersebut memberikan saran terhadap waris, hal ini akan mempercepat proses waris. 
3. Semua tercatat dan ada tanda tangan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan kedepannya. 


#warisislam
#hukumwarisislam
#pengalamanwarisislam
#pengalamanbagiwaris
#bagiwarisislam
#bagiwarisindonesia
#tipswarisan
#tipsbagiwaris
#tipswarisaman
#tipswarisislam

Vannesa Angel, contoh hidup di keluarga Toxic dan apa yang bisa diambil pengalaman

Beberapa hari ini, lagi hebohnya soal alm. Vannesa Angel dan Bibi suaminya. Saya sampai menangis kl melihat alm Vannesa, rasanya pingin peluk erat dan bilang Vannesa, kamu hebat, Vannesa kamu luarbiasa dan Vannesa kamu menginspirasi. Bagaimana tidak, hidup dilingkungan keluarga yang memaksa dia bekerja tanpa mendapatkan istirahat yang layak, hanya karena harus menurut dengan orang tuanya. Keluar rumah, kena kasus malah dibilang karma padahal ternyata dia dijebak. Padahal dia hanya korban dari orang tua yang toxic, ortu toxic bisa bahagia jika anaknya kesulitan, karena dia akan merasa itu karma karena tidak menuruti orang tua, tetapi apa yang dilakukan ortunya itu dzolim, ortunya tidak peduli. Ortunya merasa selalu benar karena dia berhak melakukan apa saja dan anak harus menurut, kalau tidak akan menjadi anak durhaka dan mendapat azab juga karma. Apalagi kalau itu terjadi, makin menjadi dan menuntutlah si ortu, si anak makin merasa bersalah. Oalah ya, saya ingin nangis jadinya kalau dengar ceritanya. 

Sayapun mengalami lingkungan toxic, tetapi tidak separah vannesa, mgkn jg saya tidak good looking.haaa..tetapi, saya selalu diatur, tidak boleh menangis, wajib menurut,tidak ada diskusi, tidak boleh punya banyak teman, harus diam seperti puteri, tidak boleh menunjukkan kelebihan, harus selalu membantu dan kalau ada masalah juga selesaikan sendiri termasuk saat sakit, cari bantuan sendiri. Saat keluarga perlu, tanpa diminta wajib selalu ada, wajib berkorban untuk keluarga, tidak perlu  meminta kata terima kasih dan maaf, berhak untuk disakiti secara mental tanpa melawan. Kalau melawan akan dikatakan anak durhaka, tidak menurut dan akan diungkit2 apa yang sudah diberikan ke saya. 

Maka dari itu, saya ingin sekali memeluk Vannesa Angel, saya ingin memeluknya dan mengatakan KAMU HEBAT. kamu bisa  menjadi orang tua yang tangguh, anak yang tangguh dan istri yang hebat. Kamu juga teman yang baik. Pengalamanmu menjadikan pelajaran berharga dan manfaat banyak bagi sekitarmu. Mungkin, meninggalkan dunia adalah hal terbaik karena kamu terlalu baik untuk menjalani sisa hidup yang mungkin akan lebih menyakitkan hatimu. 

Saya bisa keluar dari lingkungan toxic karena menikah, mendapat suami juga mertua dan ipar yang super baik dan memperlakukan saya seperti keluarga sendiri. Terutama ibu mertua yang seperti ibu saya sendiri. Ibu mertua yang selalu ada untuk saya. Selalu mendengar keluh kesah saya, suami yang selalu ada untuk saya. Saya berdoa, menangis, bertahun - tahun saya memendam kesedihan, meminta kepada Allah untuk keluar dari lingkaran ini. Saya berhijab sebelum menikah, saya memantaskan diri, disaat titik terendah saya, menangis bersimpuh untuk dikeluarkan dan menjadi pribadi yang bermanfaat. 

Satu hal yang membuat saya bangkit, saya pernah memberi barang ke satu orang dengan uang tabungan saya dan orangnya menangis mendoakan saya, darisitu saya merasa  bahwa saya itu hebat, saya bermanfaat bagi sesama dan saya bisa membahagiakan orang lain, saya bisa membuat orang lain tersenyum dan mengatakan kalau saya bisa membuat hari-harinya bahagia. Saya fokus, berarti saya memang bermanfaat diluar sana dan itulah motivasi saya bangkit. Karena ibu jualan bakso di kantin SMA saya, merubah presepsi saya tentang hidup dan punya semangat bangkit. 

Saya yakin, kitalah yang merubah hal buruk menjadi baik, libatkan Allah dan semua akan ada jalannya walau jalan itu yang kita tunggu tidak akan cepat datang, karena Allah ingin ada hal2 yang bisa dijadikan pelajaran untuk kedepannya. 

Berada di lingkungan toxic tidaklah hilang saat punya anak dan keluarga, inner child adalah hambatan saya, saya berusaha keluar dari inner child saya saat saya punya keluarga. Saya minim sentuhan, tidak hangat dan cenderung tidak mau diskusi, cenderung penurut dan cepat menangis juga cepat marah. Iya, 20tahun di keluarga toxic, masih ada bekasnya, tetapi tetap fokus dengan anak dan keluarga. Fokus dengan membahagiakan keluarga kecil, tetap dekat dengan Allah dan bermanfaatlah bagi sesama. 

Lalu, bagaimana saya dengan keluarga? sama seperti alm Vannesa Angel, saya tetap baik krn bagaimanapun mereka ortu saya dan keluarga saya. Tetapi, saya tidak akan mengganggu saat mereka bahagia dan saya tidak ingin terlibat saat mereka  bahagia, saya akan membantu sebisa saya saat mereka membutuhkan dan saya akan selalu ada saat mereka terpuruk. Selain itu, saya akan menjauh, saya akan datang tetapi tidak tiap hari, akan ada silaturahmi tetapi tidak sering. Agar mereka bisa bahagia dengan hidupnya dan sayapun juga. 

Vannesa, kamu hebat. Saya menangis membayangkan sedihnya menjadi seorang Vannesa, tapi, insyaAllah kamu tenang disana, banyak yang sayang sama kamu termasuk saya yang bukan apa - apa tetapi merasa terenyuh dan memanjatkan doa untukmu disana. Terima kasih sudah menjadi motivator, terima kasih sudah menginspirasi. Semoga kamu disana Husnul Khotimah.Aamiin.  

Sabtu, 30 Oktober 2021

Sebelum salahkan anak, Salahkan orang tua dulu

 Mendengar anak saya berkata " Ma, aku sudah berusaha. I've done my best. Tetapi, nilaiku nggak bagus " dengan tatapan mata yang sedih, tetap dimarahi karena malas, karena dianggap tidak bisa. Padahal, coba dengarkan dari sisinya. Terkadang kita sebagai ortu meminta anak sempura, padahal kita hanya memberi mereka makan, minum, vaksin, rumah dan baju saja. Hati mereka kita jarang memahami. Padahal anak tidak minta dilahirkan, kita yang berdoa agar mereka lahir. Tidak ingatkah saat kita berdoa dimalam hari meminta agar diberikan keturunan, tidak ingatkan ibadah kita , doa kita ihtiyar kita demi anak yang berdiri didepan kita dan kita tidak mendengarkan keluh kesahnya. 

Ayo ibu, bapak, memang anak salah, tetapi apakah kita sudah jadi ortu yang baik. Jangan - jangan kita yang terlalu menuntut hak tetapi belum sepenuhnya memberikan kewajiban kita sebagai orang tua. Atau malah menyalahkan karena kok diberikan anak yang begini. Ini malah yang tidak baik, anak tidak bisa memilih. Semua yang dipilihkan Allah itu yang terbaik. Mungkin kita yang ihtiyarnya kurang.

Kalau anak usia sekolah, ajak mereka bicara. Berikan kurikulum yang disepakati orang tua dan hasil yang diinginkan. Sesuaikan dengan kemampuan anak. EValuasi berkala juga. Mirip seperti HRD di perusahaan. Kalau di perusahaan ada coaching, kitalah yang mengcoaching anak kita. Pakai metode yang ada, evaluasi performance nya. Kembangkan dan tingkatkan kemampuannya. Kita adalah manajer HRD dan anak adalah pegawai kita. Jadikan kita ortu yang dipecaya, yang mengayomi. Jadikan anak kita percaya dengan kita, jangan minta hak dulu, perbaiki cara kita dulu, perbaiki diri kita dulu. 

Kita memang terkadang terjebak dengan kesalahan pengasuhan masa lalu, tetapi lihat anak kita. Apakah kita tidak ingin menjadikan dia anak yang sempurna. Anak yang lebih baik dari ortunya. Apakah kita akan diam saja menjalani tanpa ilmu dan menganggap semua takdir. Ubahlah yang salah, mulai dari dirimu sendiri. 

Efek Keluar dari Lingkaran Toxic

 LEGAAAA.....

Itu yang dirasakan pertama kali merasakan bebas, keluar dari lingkaran toxic. Dimana selalu disalahkan, selalu harus kuat, selalu harus terlihat gembira, tidak pernah diajak diskusi dan wajib selalu menurut dengan segala alasan. Hati ini selalu dibuat was was dan khawatir. 

Tetapi, ternyata tidak semudah itu menghilangkan luka toxic. Menjadi takut melangkah, terlalu banyak pertimbangan, selalu khawatir, selalu merasa apa yang terjadi karena karma, menyalahkan diri sendiri dan tidak bisa berfikir maju. Perlu healing waktu yang lama untuk menghilangkan luka ini, walau masih terbawa sampai sudah berkeluarga. 

Iya, tidak bagus memiliki ibu yang masih punya luka pengasuhan, belum bisa move on. Kalau memaafkan memang memaafkan, kalau silaturahmi dan menjalankan kewajiban iya tetap, tetapi rasa dalam hati ini, ketakutan ini, kegelisahan ini tetap selalu ada. Overthinking ini juga. Mau menyalahkan juga buat apa. Tidak akan pernah bisa merubah keadaan. 

keluar kota, tinggal yang jauh disana memang pilihan bijak. Bahagia, damai rasanya. Walau terkadang senyum terpampang, tetapi luka dalam hati terkadang datang. Mendengar suara saja sudah parno duluan. Rasa hati pingin diruqyah aja, pingin tes ini itu, ke psikolog karena menyalahkan diri sendiri, tetapi lepas dari bekas lingkaran toxic sungguh sangat berat. 

Anak - anak adalah semangat utama. Bekerja juga menghilangkan sementara, tetapi tidak menyelesaikan masalah. Kalau dibiarkan, fisik ini bisa lelah juga dan itu tidak baik. Tahu semua konsekuensi ini, tetapi memang susah melepas bekas lingkaran toxic ini. 

Time will heal, tetapi kapan waktu itu datang saat healing, tidak tahu. Kurang iman, kurang doa, kurang ihtiyar, terlalu lebay dan baper, itu yang selalu terngiang2. Seakan walau tidak ada yang menunjuk kesalahan, kesalahan itu terbayang. Padahal juga tidak ada yang berkata begitu. Semua karena luka lingkungan toxic. Semakin kita sakit, tidak memaafkan, tidak melepaskan, akan semakin lama kita pulih dan semakin lama dosa orang yang membuat kita dalam lingkungan toxic. 

Rasanya ingin teriak didepan orang toxic itu dan berkata semua karenamu, tetapi tidak akan merubah apa2. Bahkan, belum apa2 juga akan nangis sampai nafas sesak duluan. Begitulah hidup,  maunya apa coba.

Efek pandemi juga membuat interaksi tatap muka menjadi minim, hal ini juga membuat healing lebih lama. Rasa ingin berbagi ke orang lain dan mendengar keluh kesah orang lain juga khawatir. Khawatir kalau kita membawa virus ke orang lain. Overthinking udah jadi makanan sehari2. Entah sampai kapan. Harus dilawan, harus move on. HARUS. Jangan biarkan orang toxic itu menang dan tertawa karena kamu kalah. 


Senin, 25 Oktober 2021

Jangan Jadikan Orang Yang Kau Anggap "Tidak Sukses " tetapi dia dahulu juara kelas, sebagai TESTIMONI

Yang dulu juara kelas, sekarang jadi apa?? sering nggak sih denger ini. Eh ternyata yang juara kelas jualan aja, g punya rumah dan mobil. dianggap hidupnya susah. Eh yang dulunya nggak pernah masuk kelas, sengannya nongkrong, sekarang jadi pejabat dan punya rumah dan mobil mewah. Jadilah anak2 yang tidak rajin ini yang dibanggakan dan yang rajin menjadi terhina, sehingga dijadikan testimoni. Si A ini lo dulu juara 1, sekarang dia dirumah aja. Ini dibawa kemana mana dan digaungkan ke seluruh alumni. Dia yang malas malah jadi pejabat. Semua menertawakan dan menganggap sukses itu tidak perlu rajin dan pintar. 

Mereka lupa soal ahirat. Soal apa yang km gunakan di masa mudamu, atas usiamu. Kalau kamu malas, walau sekarang sukses, jangan lupa, sebelumnya akan diperhitungkan juga. Rajin itu adalah keharusan karena tanggung jawab ahirat agar kita memaksimalkan waktu di dunia untuk menuntut ilmu. Tetapi, manusia hanya melihat hasil ahir, melupakan proses yang merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Mendewakan uang, jabatan tetapi melupakan proses yang panjang. 

Mereka juga lupa, anak - anak mereka juga diminta nilainya bagus, diminta sekolah dan diminta berprestasi. Tidak diperbolehkan untuk nongkrong dan malas - malasan seperti orang tuanya dulu. Apa tidak malu dengan perkataan yang tidak sejalan dengan kenyataan.

Kalau kamu rajin saja belum tentu sukses, apalagi yang malas. Dirimu sendiri juga takut kan sekarang kalau kesuksesan itu tiba2 hilang karena rasa malas yang ada dulu saat sekolah, muncul kembali? karena rajin itu kebiasaan yang akan terbawa walau orang lain mengatakan dirimu "tidak sukses" termasuk mindset dan adab apalagi yang terbentuk dari kecil, tidak akan hilang. 

Jangan pernah menghina seseorang karena kau lihat dari sisi dunia. Karena proses itu juga bernilai. Budaya dan adab baik yang terbentuk, tidak akan menghilang. Hal baik akan terus tertanam. Hal buruk bisa saja muncul kembali kalau kebaikan dan taubat tidak terus menerus. Jangan pernah menyalahkan takdir, jangan mencaci hanya karena orang lain itu baik dan bernasib buruk dari sisimu. Jangan pernah meremehkan ihtiyar, walau yang kau lihat hanya hasil dunia. 

Tetaplah berbuat baik, karena hal baik akan tetap ada dan akan menjadi tabungan ahirat. Janganlah  menghina orang dengan  menjadikan testimoni dan bahan lucu2an atas nama kesuksesan. Jangan senang menghina orang atas nama baper. Adab itu penting dibandingkan pencapaian duniamu. Ingat dunia itu sementara dan ahirat itu nyata. 


Rabu, 20 Oktober 2021

Hidup keras boss

 Dari judul sudah dipastikan banyak masalah yang terjadi di kehidupan. Terkadang tidak ada masalah dengan keluarga kecil, tetapi ada dengan kantor, dengan saudara. Begitulah kehidupan, terkadang kita bisa memberikan solusi untuk orang lain, tetapi kita sendiri ternyata tidak bisa mengobati diri sendiri. Kita tahu dan paham jawabannya, tetapi seperti berat untuk melangkah menyelesaikan dan memiliki motivasi. Sudah melihat kebawah, berusaha bersyukur, juga motivasi belum ada. Sudah berusaha mendekat ibadah, tetapi mungkin belum ada jawaban. Hidup terus berjalan, tidak akan ada yang peduli. Oleh karena itu jangan terlalu berharap kepada orang. 

Paling sebel memang bertemu dengan orang bebal, toxic, dzolim di lingkungan kita dimana kita tidak bisa menghindar. Bukan kita yang salah, tetapi kita berada di tempat yang salah. Tetapi untuk pergi begitu sukar dengan satu atau dua alasan penting. Kita tetap tersenyum, tetap beraktifitas tetapi didalam ini rapuh. Mau minuman segunung, makanan segunung juga hati ini ada yang kosong. Rasa tidak puas dan tidak bersyukur, kita meminta orang lain berubah, padahal itu tidaklah mungkin. Hidup itu keras, pergi menjauh atau tinggal tapi jangan mengeluh.

Bisajadi kita tersiksa sampai meninggal. Walau orang melihat seseorang bisa punya pilihan lain yang lebih baik untuk dirinya, tetapi dia memilih mengorbankan hidupnya. Tidak ada yang salah, semua pilihan. Saat memilih tidak bisa mundur atau meralat. Yang ada kita memperbaiki. Semua ada konsekuensi, begitulah hidup. 

Sudahi mengeluhmu, jalan dan perbaiki hidupmu. Tetapbaik walau orang lain berbuat dzolim dan baik - baik saja. Bahkan orang lain iri dengan apa yang kau miliki dan berharap buruk pada dirimu karena penyakit hati pada dirinya. Iya, itu susah tapi kenyataan. Mau nangis sampai jelek, life must go on. Sudahi sedihmu, tetaplah maju. Karena suatu saat, kamu akan berhenti. Kamu akan mengahiri semua ini. Tetaplah berjalan, perbaiki diri, perbaiki ibadah dan tetap berbuat baik. Wajib semangat, wajib terus berjalan agar tidak tergerus dengan dunia. 


Senin, 11 Oktober 2021

Tips Aman Untuk Anak Bermain Minecraft

Minecraft, game yang booming terutama saat pandemi. Banyak anak yang bermain games ini selama lockdown dan SFH sebagai pengisi waktu luang. Game ini berasal dari Swedia. Permainan ini merupakan permainan menyusun, menghancurkan dan menempatkan block. Pada permainan ini meurpakan cara melindungi diri dari monster, tetapi juga bisa sebagai desain dalam membuat bangunan virtual. 

Ada beberapa mode dalam minecraft : 
1.  Creative. DImana hanya bisa membangun bangunan dan desain. Pemain bisa terbang dan tidak bisa mati.
2. Survival merupakan mode bertahan. Selain membangun juga harus bertahan dari monster. Pemain tidak bisa terbang dan bisa mati.
3. Hardcore merupakan level selanjutnya dari survival
4. Advanture dimana pemain bisa menjelajahi peta pemain lain dan menyelesaikan misi dalam peta tersebut.

Net Aware merating bahwa risiko muncul kekerasan seksual pada Minecraft adalah berisiko kecil (low risk), sedangkan untuk kekerasan, perundungan, potensi pemain menggunakan minuman beralkohol, narkoba, dan perbuatan kriminal berada pada risiko menengah (medium risk). Net Aware, sebuah organisasi keselamatan berinternet di Inggris menyarankan sebaiknya anak berusia 7 tahun ke atas untuk dapat memainkan game ini.

Tips aman untuk anak saya 8th bermain minecraft : 
1. Masuk dalam mode creative selama mungkin. Pastikan dia membuat desain dan menyetorkannya kepada ortunya secara rutin dan jadikan portofolio.
2. Saat masuk ke mode survival, batasi waktunya dan dalam posisi offline sehingga tidak ada pemain luar yang masuk
3. Batasi waktu bermainnya dan jangan sampai terbawa emosi saat bermain 
4. Install minecraft craftsman agar bisa mendesain bangunan.
5. Melihat tutorial dengan output berlatih bahasa inggris dan membuat project bangunan.


#tipsminecraftanak
#tipsamanminecraft
#tipsminecraftaman
#anakminecraft
#amanminecraft
#tipsminecraft
#gameminecraft


Anak 10 Tahun Meninggal Covid karena kelalaian Guru. Apa yang bisa diambil hikmahnya?

Beberapa hari ini, ada kisah viral anak 10 tahun di USA yang meninggal covid. Ortunya shock saat tahu penyebabnya. Di USA, anak2 sudah tatap muka terbatas dan tingkat vaksinasi juga tinggi walau anak2 belum bisa vaksin. Saat masuk sekolah, ternyata guru dan wali murid ada yang tidak paham prokes dan abai. Anak yang meninggal ini, ortunya ketat prokesnya, anak ini tidak  naik kendaraan umum agar meminimalkan resiko. Tetapi, abai ada di sekolah. Walau ventilasi, jaga jarak itu sudah dilakukan, tetapi jika ada yang bergejala juga akan beresiko tinggi. 

Si anak beberapa hari setelah terpapar, badannya panas tinggi. 2 hari setelah panas tinggi, batuk berat dan sesak. Saat itu dibawa ke rs. 1 hari setelahnya meninggal dan ternyata positif covid. Ternyata si anak mengatakan bahwa dia menemani temannya yang sakit disuruh oleh gurunya. Bermain peran menjadi suster untuk menjaga temannya. 

Temannya, sehat saja. Gurunya juga tetapi sudah ada satu korban. Yang salah disini adalah 2 orang, yang pertama adalah gurunya karena sudah tahu muridnya bergejala, malah diminta murid lain menemani dan ternyata  meregang nyawa. Satu lagi adalah ortu murid yang bergejala, sudah tahu anaknya sakit, mengapa masih memaksa sekolah. Sisanya, sekolah yang harusnya paling bertanggung jawab atas keamanan guru dan siswa. 

Untuk meminimalisir penularan covid disekolah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 
1. Pengetahuan dan satu visi misi terhadap penanganan covid, prokes dan mitigasi resiko covid antara sekolah, guru, murid dan wali murid. 
2. Disiplin dalam pelaksanaan prokes antara semua pihak
3. Ventilasi dan jaga jarak diutamakan selain masker juga harus sebisanya masker medis tanpa sentuhan kontak fisik dan batasi lama waktu pelaksanaan tatap muka
4. Saat bergejala, hindari untuk masuk kesekolah dan langsung dibawa ke klinik untuk diperiksa. 

Evaluasi dan observasi pelaksanaan prokes di awal agar mengetahui apakah semua pihak paham dan disiplin demi keselamatan anak selama disekolah. Walaupun meninggal itu takdir, tetapi jangan sampai kita menjadi yang membunuh secara sengaja dan abai terhadap keamanan seseorang. 



Tidak ada yang salah dengan privilage, Bagaimana kita menyikapinya?

Beberapa waktui ini viral cuitan salah satu influencer bahwa percuma mendengarkan motivasi dari orang sukses terkenal kaya kalau dia ternyata masih punya privilage. Tidak ada yang usaha mulai dari nol atau pakai hutang dan sukses tanpa apa - apa. 

Semua berawal dari mindset. Kalau mindset kita bilang, ah percuma denger motivasi, mereka pasti sukses, wajar aku nggak sukses. Ngapain belajar ilmu dari motivasi, aku nggak punya privilage, percuma nggak akan bisa dipraktekkan. Kalau mindset kita mengatakan bahwa, biar saja yang penting ilmunya didapat dan bisa meningkatkan motivasi, tidak semua harus diikuti. 
Mindset itu satu orang dengan orang lain berbeda. 

Privilage orang satu dengan orang berbeda dan bukan hanya dari sisi modal.Kepintaran, kecantikan itu juga privilage. Manfaatkan apa yang kamu punya. Ubah mindsetmu. 

Manfaatkan ilmu dari orang yang memiliki privilage dan mau berbagi ilmunya. Ilmu itu kalau dibagi, salah satu amal jariyah yang membantu di ahirat. Lihat ilmunya dan adabnya, apa bisa dimanfaatkan sebagai ilmu yang membuat kita sukses, meningkatkan strategi kita dalam berjualan dan berusaha juga meningkatkan motivasi kita. Kita tidak bisa kuliah di luar negeri atau mengikuti seminar mahal karena biaya. Ada orang yang sharing ilmu dan pengalamannya, kenapa kita tidak mengambil ilmunya dan menerapkan dengan apa yang sesuai dengan kita. Ambil baiknya, mereka bisa mengetahui tentang bisnis, perkembangan bisnis dunia, dimana kita tidak punya akses kesana, ambil ilmunya dan serap. Jangan menganggap mereka itu tidak layak memberikan pelatihan, tidak layak sharing ilmu hanya karena mereka kaya. 

Cerita tentang usaha bisa mulai dari nol, cerita teman saya. Dia SMA perlu 1 jam perjalanan kesekolah, pulang sekolah mencari belut untuk makan keluarganya. adiknya ada 3 dan dia anak pertama. Saat datang sekolah, dia belajar. Di sela2 waktu istirahat, dia juga belajar. Dia jarang nongkrong dengan teman - teman walaupun dia juga dibayarin dengan temannya. Sesekali dia minta makanannya dibungkus untuk adik2nya. Anaknya rajin sekali dan selalu semangat. Tidak terbayang dirinya bisa kuliah. Tetapi, apa yang terjadi???? ada seorang guru yang melihat semangatnya dan adabnya, ahirnya guru tersebut membiayai kuliahnya sampai selesai. Iya, dia sukses tanpa modal. Modalnya hanya kemampuan otaknya dan semangat berjuangnya. 

Cerita lainnya yaitu ada seseorang yang merantau tanpa uang. Dia hanya makan dari belas kasih orang. Makan dari jualan tenaganya. ikut orang menjadi tukang bersih rumah, tukang kebun. Karena dia rajin, ada seseorang yang memasukkan dia ke pekerjaan yang lebih baik dan beliau bisa menyekolahkan anak2nya sampai kuliah semua dan memberikan privilage ke anak-anaknya.

Privilage itu penting, tetapi jangan sampai itu mengurangi semangat berjuang dan  jangan meremehkan orang yang punya privilage dan sharing ilmunya. Tetap berjuang dan memberikan yang terbaik. Tetap semangat dan jangan lupa berdoa. Sukses itu keinginan, tetapi memanfaatkan waktu terbaik untuk  mencari ilmu dan berusaha dengan memasukkan unsur ibadah karena tanggung jawab kita kepada Allah, itu kewajiban kita. 




#privilagepenting

#privilagetidakpenting
#usahadarinol
#menyikapiprivilage
#privilagekeluarga




Selasa, 03 Agustus 2021

Belajar dari Olimpiade , Penting dan perlunya Mentor selain Keahlian

Olimpiade Tokyo 2020, menorehkan banyak hikmah didalamnya. Atlit2 berprestasi wakil negaranya yang luarbiasa berkumpul disana. Tapi, selain atlit, yang saya jadikan sorotan adalah para pelatih atlit tersebut. Betapa beruntungnya mereka bisa memiliki pelatih yang luarbiasa. Sangat tidak mudah menjadi pelatih. Bahkan di Manajemen saja ada training for trainers. Melatih orang itu perlu hal yang luarbiasa karena harus mengetahui kelebihan, kekurangan dan target dari orang yang akan dilatih. 

Dalam kehidupan, mentor itu penting. Seperti yang dikatakan Ustadz Hari Santosa, saat dewasa, anak harus punya mentor. Orangtua harus jadi mentor atau carikan anak sosok mentor sehingga dia bisa mengembangkan dirinya. Mentor itu tidak hanya memberikan kelembutan, tetapi juga memberikan ketegasan dan punya target untuk mendidik seseorang. Mentor tidak hanya orang tua, orang lainpun bisa menjadi mentor selama bisa mengarahkan dan bisa dipercaya. Sosok mentor ini penting dalam kehidupan semua orang. Bahkan, kita semua harus punya mentor.

Saat terpuruk, saat perlu evaluasi, saat perlu pengembangan diri, disinilah tugas mentor. Membuat kita semangat, membuat kita mengetahui kesalahan dan memperbaiki diri. Membuat kita bisa introspeksi karena memang terkadang kita tidak merasa kurang kalau dilihat dari diri sendiri. Kalau dilihat dari sisi orang lain, bisa saja kita banyak kurangnya. 

Mentor dalam kehidupan tidak hanya satu, terkadang banyak sesuai kebutuhan. Mentor itu adalah guru kehidupan. Guru yang dimana kita bisa ajak bicara dan bisa membuat diri kita berkembang lebih baik lagi. Bisa ustadz, ustadzah, ahli tertentu, orang tua atau seseorang dalam keluarga kita. Saat bekerja, kita juga punya rujukan ahli atau konsultan agar bisa menyelesaikan masalah yang kita hadapi dan bisa bangkit kembali. Sama dengan kehidupan, konsultan dan guru itulah yang akan menjadikan kita bangkit kembali. Yang akan mengarahkan kita menjadi pribadi yang baik lagi. 

Beberapa mentor yang harus dimiliki dalam kehidupan yaitu : 
1. Mentor Spiritual. 
Dimana mengarahkan saat kita kurang iman, saat kita salah dalam ibadah dan agar kita selalu dekat dengan sang Pencipta. 
2. Mentor Bisnis
Ini penting jika kita punya bisnis agar bisa sharing ilmu dan pengalaman juga mengevaluasi langkah bisnis kita.
3. Mentor Psikologis
Ini juga bisa dari pendekatan spiritual atau bisa juga dengan ahli atau keluarga yang paham dengan kondisi psikologis kita, sehingga kita bisa bangkit dan berjuang lebih keras lagi
4. Mentor kesehatan
Mentor ini yang mengevaluasi kesehatan kita, carilah nakes yang sesuai dengan kita. Yang nyaman dengan kita dan mengerti kesehatan kita sehingga kita bisa menjalankan hari dengan lebih optimal. Juga mentor olahraga yang akan memulihkan raga kita agar siap menghadapi tantangan selanjutnya.

Terkadang kita memang tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, dengan adanya mentor, kita bisa mengevaluasi diri, mengembangkan diri dan memahami potensi diri sehingga kita dapat membuat kebermanfaatan yang lebih bagi masyarakat. 

Carilah Mentormu, Jadilah Pribadi Yang Lebih Bermanfaat Lagi.

Motivasi Kuat dengan Keterbatasan, Menjadikan Kesuksesan : Cerita Kevin Cordon

Di Olimpiade Tokyo 2020 Saat Pertandingan Badminton, Nama Kevin Cordon mencuat. Banyak orang yang terharu melihat perjuangannya. Orang dari desa di Guatemala, Latihan dengan keterbatasan juga tanpa sponspor. Pelatihnya yaitu orang Indonesia. Semangat dan  mentalnya luar biasa ditambah dengan latihan keras membuatnya lolos ke Semifinal dimana dia ratingnya 59, jauh dibawah yang lainnya, tetapi dia bisa membuktikan kalau dia bisa menjadi lebih dari apa yang dia targetkan. Satu kata LUAR BIASA. 

Dia bisa menyemangati dirinya sendiri. Dia pandai mengatur emosi. Walau banyak yang menyepelekannya, dia tetap berusaha. Walau ahirnya dia kalah dalam perebutan perunggu, tetapi semua mata sedunia terpana dengan semangat dan perjuangannya. Sayapun juga ahirnya terharu dan ikut senang. 

Cerita Kevin Cordon bisa memuat banyak hikmah didalamnya : 

1. Tetap berusaha dan latihan rutin
Dalam olahraga, tetap usaha dan punya target sehingga semangat dalam berusaha dan memperbaiki diri juga teknik. Terkadang punya semangat tinggi ini yang naik turun, ada kalanya kita semangat, ada kalanya kita terpuruk. Terpuruk itu boleh, tetapi harus punya motivasi dan mentor yang menyemangati. Juga mengukur diri sendiri. Apakah memang kita bisa dan punya skill, mentor perlu disini. Saya bisa menyanyi, tapi apa saya punya skill? Belum tentu. Terkadang orang  ahli bisa mengetahui hanya dengan melihat saja apakah dia memang punya bakat yang bisa diasah jadi baik atau tidak. Saat kamu memang senang, mentor ahli bilang kamu berbakat, dengan latihan rutin pasti bisa. 

2. Punya mental pemenang
Ini penting, demi menyemangati diri. APapun yang terjadi, tetap yang penting proses dan punya mental tangguh. Kalah menang itu biasa, tetapi kita wajib menampilkan yang terbaik. Tidak sedih sekali saat kalah. Saat kamu punya target dan bisa melampaui target itu, itu sudah baik. Tetapi, saat target tidak tercapai, evaluasi kembali apa yang harus diperbaiki. 

Bagi siapa saja yang sedang berjuang, terus berjuang, milik target dan evaluasi target berkala. Miliki mental pemenang dan strategi bertahan yang baik. Miliki mentor yang tangguh yang bisa membawamu kedalam kemenangan. Miliki komunitas yang mendukung sehingga semangat tangguh itu akan membara dan menjadikanmu sukses dengan caramu. 

Saya sebagai orang tua, bangga jika anak saya juara, tetapi saya lebih bangga jika dia bisa mencapai sesuatu diatas target dan kemampuannya. Progressnya terlihat nyata dan semangatnya membara karena proses itu lebih penting daripada hasil walau hasil itu juga menunjukkan perjuangan yang luarbiasa. Kompetisi itu bagus untuk mengetahui kemampuan kita, tetapi jangan terobsesi dengan kompetisi. 



Minggu, 01 Agustus 2021

Review Buku Halilintar The Father : Lenggogeni Faruk

Dari buku pertama saya membaca yaitu buku Gen Halilintar, saya sudah tertarik dengan Pak Halilintar ini. Selain juga saat saya mengikuti workshop Fitrah Based Life Ustadz Hari Santosa, Pak Halilintar memiliki misi keluarga yang bisa diteruskan ke keluarganya dan merupakan sosok orang tua, sosok ayah yang memiliki jiwa ke ayahan yang kental di jaman modern ini. Semakin penasaran, ahirnya membeli buku ini yang bisa menjawab pertanyaan saya seputar Pak Halilintar ini dari Kecil sampai Sekarang. Menjelaskan apa yang dihadapi, dialami sehingga beliau menjadi setangguh sekarang ini. 

Bab pertama seputar 7 tahun pertama kehidupan Pak Halilintar, ternyata pak Halilintar ini dibesarkan dari Ibu yang mengajar dan berdagang di pasar, oleh karena itu pak Halilintar juga suka berdagang. 

Quotes " 7 tahun pertama, kesempatan emas mendidik anak dengan cara melayaninya sambil bermain "

Usia 7 - 14 tahun , ayah Pak Halilintar membangun rumah sendiri. Luar biasa memang. Pak Halilintar mulai terlihat bakatnya yang suka menulis dan membaca, juara sekolah sejak prasekolah sampai SMA. Suka dengan olahraga mulai golf, berenang ,pingpong dan menjadi juara golf. Bakat lainnya yaitu elektronik bisa membuat pemancar radio, pemancar udara. Wow memang pak Halilintar ini luar biasa. 

Saya teringat dengan ustadz hari santosa saat pelatihan FItrah Based Education, anak 7 - 14 tahun fitrahnya yaitu anak itu pembelajar dan banyak beraktifitas dialam. Sesuai dengan apa yang dialami pak Halilintar ini di usianya. 

Quotes " 7 - 14 tahun didik anak belajar melayani, beradab, berinsan mulia kepada tuhan dan sesama "

Saat usia 14 - 21 tahun, Pak Halilintar mulai merantau meneruskan SMA di Padang dan tinggal di rumah kakak ayahnya dekat kampung cina. Mulai belajar disiplin, bersih detail, masak, mencuci dll. Belajar berdagang dan berjualan. Pak Halilintar juga mendapat beasiswa UI Elektro. Jiwa berdagangnya luar biasa, sehingga pada semester 3 membuka bimbel dengan teman - temannya. 

Quotes " Usia 14 - 21 anak sudah baligh, perlakukan dia sebagai sahabat sekaligus penasehat, teman diskusi seperti menteri dan pemimpin"

Dari usia kecil sampai 21 tahun, saya menggambarkan pak Halilintar ditempa banyak pengalaman dan kejadian. Beraktifitas di banyak kegiatan dan mencoba banyak hal selain memang sifat pak Halilintar yang lugas, smart dan kharismatik. Ini seperti yang saya dapat saat di pelatihan FBE jika fitrah akan terbentuk sempurna jika anak dikenalkan banyak aktifitas dialam dan ditempa oleh kehidupan. Banyak mencoba yang ahirnya dia belajar dan berani bertindak bijak. 

Nah, di usia 21 th keatas ini, karena fitrah pak Halilintar ditempa dengan aktifitas dan pengalaman yang mumpuni, mulai berkenalan dengan bu Gen dan ahirnya menikah setelah hanya beberapa kali bertemu. Pak Halilintar menyukai bu gen yang cerdas dan enak diajak berbincang. Saat itu pak Haliintar masih kuliah, tetapi punya bimbel, sederet usaha mengakuisisi salon menjadi salon muslimah. Saat menikah, pak Halilintar mengajari bu Gen untuk berjualan agar bisa menghidupi kebutuhan sehari - hari. 

Saat bu Gen hamil, pak Halilintar mengajak berkelana dan berdagang. Pak Halilintar merupakan seorang trainer yang lembut tetapi tegas. Bu Gen dilatih mengandung, menggendong, menyusui sambil berdagang. 

Wow memang luarbiasa pak Halilintar ini. Hasil Workshop FBE Ustadz Hari Santosa, ya pak Halilintar ini contohnya. Terpampang nyata fitrah ke AYahan nya karena fitrahnya sudah mumpuni mulai fitrah keimanan, nalar, bakat, seksualitas, jasmani, estetika dan adabnya. Semua dengan aktifitas sesuai umurnya dengan ditempa pengalaman berharga disetiap perjalanan hidupnya sehingga bisa menjadi trainer dalam keluarganya. 

Merupakan orang tua yang :
1. Tegas berhati emas
2. Kharismatik, mendahulukan orang lain
3. Leader yang mengajarkan segalanya
4. Sabar, penyayang, rendah hati, pintar
5. Cerdas dan Tegas
6. Tidak mudah menyerah. Memotivasi anaknya. 
7. Mendidik tidak manja, tetapi diajak melihat perjuangan orang tuanya. 
8. Selalu mengingatkan kepada Allah.
9.  Inspirator, motivator, pahlawan keluarga. 
10. Training dan mengedukasi anak - anaknya.

Beruntung sekali anak - anaknya memiliki Ayah seperti Pak Halilintar yang membimbing dan mengajari anak - anaknya berjuang dan menunjukkan perjuangan seperti apa dari orang tuanya.

Quotes "  memimpin itu maksudnya memimpin perasaan manusia. Menumbuhkan rasa cinta dan takut"

Pak Halilintar diundang sebagai pengisi acara utama youtube indonesia karena bisa membuat anak - anaknya menjadi creator karena Pak Halilintarlah yang mengajak anak - anaknya membuat chanel di Youtube. 

Wow memang pak Halilintar ini. Semoga bisa menjadikan inspirasi, diambil baiknya terhadap caranya mendidik anak - anaknya. Memiliki misi, cara yang baik membuat anak - anaknya maju dan tetap dengan adab yang baik juga dekat dengan Allah. 

Bagi yang mau tahu perjalanan detail pak Halilintar ini, buku ini Worth it dibeli. Karena banyak kisah menarik menginspirasi dari bapak Halilintar ini.


Review Buku Menasehati Tanpa Menggurui : MHD Rois Almaududy


Saya tertarik membeli buku ini karena membaca judulnya. Langsung terbayang soal dakwah. Terbayang soal bagaimana membuat orang lain sadar akan kesalahannya. Tetapi, ternyata panjang juga ini karena itu berhubungan dengan kita sendiri. Integritas kita, bagaimana diri kita sendiri dahulu sebelum kita bisa menasehati orang lain. Justru di buku ini, lebih banyak dijelaskan soal adab dan bagaimana kita menjadi orang yang baik dan bagaimana interkasi kita dengan orang lain. 

Tidak ada bab didalam buku ini hanya cerita syarat makna juga bagaimana cara kita menjadi orang yang baik dan bagaimana interkasi kita dengan orang lain. Salah satunya tentang bijak bermedsos, pentingnya persaudaraan, kompetisi dalam kebaikan, jangan menjadi beban orang lain, memaafkan dan mendoakan saudara. Menitik beratkan pada integritas, bagaimana cara kita dahulu menjadi baik agar nasehat kita bisa diterima orang lain. DI setiap judul bab, ada cerita yang bisa dipetik, cerita sahabat Nabi sehingga lebih mendapatkan gambaran bagaimana yang seharusnya kita perbuat agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan berintegritas. 

Setelah memahami dan memperbaiki diri, barulah kita membentuk integritas diri dan bisa menasehati orang lain dengan cara:
1.  Menerima kekurangannya, menceritakan soal kebaikannya dan kesukaannya
2. Mendengarkan dengan baik dan berikan kalimat apresiasi. Dengarkan dengan tuntas, bicara saat selesai, gunakan ekspresi, simak informasi dan bertanya saat tidak paham.
3. Jangan menggurui. Berikan informasi dengan riset dahulu, dengan sikap yang baik, waktu yang tepat dan tujuan yang benar juga kata - kata yang memotivasi. 
4. Berikan hadiah personal, mudah diingat dan bermanfaat. 

Kelebihan buku ini adalah setiap judul dikemas dengan cerita sehingga lebih memudahkan pemahaman kita. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita, tetapi kita bisa memberikan pemahaman dengan baik dan dengan terlebih dahulu meningkatkan integritas kita sehingga kita bisa lebih didengarkan dengan adab yang baik antar sesama. 


Review Buku Bestseller Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang : Jeong Moon Jeong


Saya mengetahui buku ini dari IG Story dr Citra, dokter anak dari Riau. Menarik nampaknya dan harganya juga terjangkau ahirnya saya membelinya. Dalam buku ini, inti yang saya dapat yaitu jangan baper, berusaha cuek tetapi tetap berempati. Kalau kata gampangnya, main cantik aja. Selain biar orang sadar kesalahannya dan kita tetap santun. Mantep kan. Di buku ini ada 4 bab yang disetiap bab juga ada cerita yang membuat kita berfikir agar tetap menjadi diri sendiri dan jangan baper. 

Bab 1 tentang Jangan Menjadi Orang Baik. Sekilas loh, orang baik kan bagus ya, kenapa kok tidak boleh? Baik disini yang tidak tegas dan terkadang kita sungkan untuk mengutarakan. Utarakan saja tidak apa - apa. Terkadang ada kejadian masa lalu seperti yang tidak mendapatkan kasih sayang masa kecilnya, selalu disalahkan dan bergantung pada penilaian orang sehingga tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak dicintai. itu salah dan harus dirubah harus menjauh. Semua orang hidup dengan masalahnya sendiri. Tidak mengutarakan pendapat juga sesuatu yang salah dalam sebuah hubungan walaupun intinya kita tidak ingin memulai masalah. Jangan takut jika tidak ada yang tidak suka padamu selama kamu tidak menjatuhkan orang lain. 

Quotes menarik Carilah jawaban apa yang sebenarnya kau inginkan bukan apa yang kau inginkan." 

Bab 2 menceritakan tentang Jangan Bersikap Pasrah. Apa yang tidak ingin kau lakukan, tetap jangan kau lakukan walau orang lain berkata itu berguna. Jangan menilai sesuatu itu mustahil hanya karena kita tidak mengalaminya sehingga empati itu diperlukan. Lebih baik diam saat kau tidak tahu. Setiap orang itu unik dan jangan mainkan satu peran agar dapat pengakuan orang lain. Hormati dan jangan merendahkan selera orang lain. Kembali menghadapi dunia ini. 

Quotes menarik " Orang yang bahagia tidak akan menuntut pengakuan dari orang lain, karena mereka sudah puas dengan diri mereka sendiri" 

Bab 3 menceritakan cara mengekspresikan diri. Ada beberapa cerita menarik di bab ini seperti bab lainnya yang menggugah dan membuat kita tersadar akan pentingnya mengatakan apa yang ingin kita katakan. Saat kita ragu, tinggalkan dan nantinya akan menemukan jalan terbaik. Anda berhak punya ruang pribadi, saat tidak nyaman berinteraksi dan berkomunikasi, bisa manfaatkan ruang pribadi itu dengan menyudahi komunikasi. Belajarlah menolak tegas dengan cara yang sopan secara langsung karena jika merasa tidak enak,orang akan terus meminta bantuan walau tahu itu tidak pantas. Kalau memang ingin memberi hadiah dan bantuan, lakukan dengan tulus dan jangan berlebihan. Saat tidak nyaman, tertawa bisa membantu. 

Quotes menarik " yang terpenting adalah apa yang kupikirkan tentang diriku, bukan apa yang dipikirkan dunia tentang diriku. Terus berfikir bahwa kita berharga dan suatu saat kita juga akan meyakini itu"

Bab 4 menceritakan agar tidak terpengaruh komentar negatif sehingga kita tidak terluka dan kita tidak terpengaruh orang lain. Cek komentar itu, jika bukan perhatian lebih baik diabaikan. Terkadang perlu mendiamkan orang yang ikut campur. Kecemasan itu perlu dikendalikan. Atasanmu bukan mentor hanya karena dia usianya lebih tua. Cari teman diluar lingkungan pekerjaan. Carilah seseorang yang bisa membuatmu tertawa. Hindari 3 orang ini : 
1. Orang yang membuat kita seperti tempat sampah.
2. Orang yang egois tidak mau berubah, tidak punya empati. 
3. Orang yang mengkritik orang tanpa ragu dan jika dikritik marah

Quotes menarik " Kecemasan tentang masa depan, rasa iri karena ingin menjadi orang lain, kekecewaan pada diri sendiri , keinginan untuk dicintai dan luka lama dari masa kecil terus menghantui. Jika memandang ke sekeliling, kita akan sadar orang lain punya kehawatiran yang sama" 

DI bab 5 bab terahir ini yaitu jika kita bertemu dengan orang yang kasar, kita menghadapinya dengan 3 cara yaitu bisa dengan mengingatkan, menegaskan,  memberikan respon yang tulus juga diam dan yang terahir dengan humor alami. Janganlah kita buang waktu tidak berguna karena kita harus bahagia. Tetapkan kriteria hubungan antar manusia dan diperiksa rutin. 

Setelah membaca buku ini sampai habis, saya jadi mulai memfokuskan diri dengan kekuatan saya. Mengevaluasi kembali teman - teman saya dan belajar mengungkapkan dengan kata - kata yang sopan juga tetap berempati dengan orang lain. Dewasa itu bisa memilah milih teman, tegas dalam bertindak,  bisa pede dengan diri sendiri dan bahagia menjalani hidup ini. Lupakan masa lalu anggap itu goresan yang ada tetapi tidak menganggu. 

Buku ini worth it untuk dibeli. selain cerita - cerita didalamnya mengandung makna, setiap bab bisa membuat kita merasak tertampar dan mengintrospeksi diri agar menjadi orang yang lebih bahagia dengan menjadi diri sendiri. 

Senin, 26 Juli 2021

Menggugah Empati Menggugah Kepedulian Saat Pandemi

Banyaknya kasus covid di minggu ini membuat kita berfikir, ayolah protokol yang benar. ayolah menjaga sesama. ayolah membantu sesama. ada 2 cerita yang ingin saya angkat saat ini yaitu cerita nyata teman saya yang tidak percaya covid bahaya dan dia sendiri meninggal covid dan satu lagi yaitu dilematis di masyarakat soal imun, tetapi menagabaikan orang lain.

Teman saya anggap aja namanya Z. Z ini awalnya panik karena covid. Lama2 terpengaruh angin semu oknum. Ahirnya dia tidak panik karena ada alasan yang dibawa oknum ini, yang menurut dia masuk akal secara logika walau bukan logika ilmiah. Agar tenang, dia menolak kebenaran ilmiah dan menggunakan logika pribadi. Sejuta alasan dilontarkan agar dia tenang dan aman. Dengan kejadian yang tidak pernah menimpa keluarganya, makin merasa amanlah dia. 

Ahirnya malah pake masker sembarangan tidak benar. Anak2nya tidak diajarkan pakai masker. Dia yakin kalau kena akan baik2 saja selama istirahat. Intinya covid tidak lebih dari sekedar flu biasa kl cepat istirahat. Nggak ada namanya viral load. Kalau ada yang meninggal, dia berkoar2 mencari segudang alasan mulai komorbid, ventilator, stress, imun rendah masuk angin, diet sampai yang heran dengan alasan main hape bisa meninggal.

Dia menertawakan apa itu OTG? Orang penyakit baru kok kyk paham. Dia ketawa dengan santainya. Bilang kalau meninggal ventilator, stress atau main Hape. Bahkan bagi dia OTG tetap harus kerja. Dia setuju kalau nakes OTG ya kerja aja. Dia membolehkan staffnya tetap masuk walau sakit. Pilek pakai tissue dan tangannya pegang kemana- mana. Bersin sembarangan padahal ruang ber AC alasan dia alergi dan tidak pakai masker kalau didalam ruangan ber AC asal bisa jaga jarak. Masker tidak penting selama bisa jaga jara walau didalam ruangan bagi dia. 

Saat dirinya diruangan bisa jaga jarak, ada 1 ruangan lain ber 6 dengan luas ruangan yang sama dg dia, dia biarkan dg alasan kl sakit langsung bedrest akan sembuh. Kalau sampai meninggal ya telat bedrest sama main hape ditambah stress.

Maskernya, kadang benar, kadang nggak diganti jelas terlihat dari bercak basah dan kotoran juga serabut yang keluar dari maskernya. Minta sabun cuci tangan saja tidak dikasi harus dikamar mandi dan tidak ada desinfeksi ruangan rutin.

Dia bisa mempengaruhi orang lain biar ketenangan semu. Di ruangan tertutup pada lepas masker ketawa ketawa sampai sekantor jadi abai termasuk pimpinanya juga. Baginya covid tidak bahaya,kalau meninggal akan ada 1000 alasan yang dianggap dia masuk akal agar apa??? agar dia tenang.

Endingnya, ternyata si Z ini punya komorbid yang tidak terkontrol, diobati tanpa ahli hanya berdasar youtube dan browsing internet. Pas periksa, makin parah. ahirnya sesak, saat meninggak terkonfirmasi positif. Gimana lha ke rs saja protokolnya kurang karena dia anggap biasa si covid ini. Penyakitnya dia saja yang parah dianggap biasa saja. Mana tahu dia protokol yang benar dan disiplin apalagi viral load saja dia tidak paham. 

Heboh sekampung kr rs tapi tetap tidak bisa dan hasilnya pasti positif. Walau sudah diprotokol pemakamannya, se kampung juga sama pikirannya. Walau salah satu anaknya bergejal, tidak bilang kalau covid. Tetap tamu datang. Makin takabur keluarganya karena mengatakan bahwa meninggalnya bukan covid karena tidak ada yang sakit, tertular dan meninggal setelah kematiannya. padahal sapatau dia nularin dan g ketahuan dan tetap dzolim karena tidak jujur. Kasihan juga si Z ini karena sudah sakit, diobatin sendiri via youtube, tambah parah, kena covid juga ahirnya meninggal. Keluarganya bilang karena komorbidnya. 

Ternyata cerita begini tidak cuma saya saja yang alamin. Banyakkk diluar sana yang takabur, abai dan meremehkan. Saat kena jg blm tentu sadar. Keluarga juga blm tentu jujur. 

Makanya, jangan denial. Ikuti nalar ilmiah, jangan kebawa hoax atau narasumber yang tidak ilmiah. Jaga diri, jaga imun dan jaga keluarga. Penyesalan akan selalu datang terlambat. Cari komunitas pendukung dan jangan dzolim karena hal buruk yang kau remehkan bisa saja menjadi pemberat timbangan burukmu di akhirat tanpa kau sadari. 

Kedua, saya akan membahas perkataan beberapa orang :

1. Meninggal itu takdir, semua orang bisa mati, malaikat tidak akan salah cabut nyawa. 

Tapi, PPKM dipanjangkan protes dg alasan susah cari makan, lha katanya takdir, percaya Allah kok malah tanya begini dg alasan kita ihtiyar. Lha prokes apa ya ihtyar. 

Ada ambulance lewat panik, lihat berita kematian panik. Tapi bilang malaikat tidak akan salah cabut nyawa. Lha kl km stress, panik kl malaikat blm cabut nyawamu ya ngapain panik. pede aja lagi. 

2. Minum A pasti cepat sembuh, Makan B pasti langsung negatif.

Penelian memerlukan tahapan pre klinis dan klinis untuk mengetahui dosis, efektifitas, cara kerja dan efek samping. Kalau testimoni itu blm bisa dijadikan rujukan. Salah - salah malah bahaya. Harus hati - hati. walau nantinya kl diteliti mmg terbukti, tapi tetap wajib diteliti dahulu.Imun orang beda2. cocok di satu orang belum tentu cocok di orang lain.

3. Meninggal karena komorbid itu wajar

Orang komorbid kalau terkontrol, hidupnya akan lama. Sakit jantung dengan treatment bisa 10 tahunan lebih. Jantung + Covid meninggal cepat atau perburukan. Malah masuk angin imun turun bisa meninggal. haloooooo dulu aja masuk angin minum madu jahe aman, nih ada orang masuk angin bisa meninggal yang salah masuk angin apa covidnya?? situ sehatt

4. Melihat berita kematian, anak2 jadi yatim dan piatu, kehilangan kelurarga, kehilangan orang tua bikin panik imun turun stress.

Harusnya kalian lihat ini juga agar jadi tidak abai. Ada orang lain yang akan beresiko jika kamu menularkan kepadanya. Akan ada anak yang kehilangan orang tuanya. Akan ada orang tua yang kehilangan anaknya. Akan ada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya. Disiplin dan benarkan protokolmu agar kamu tidak menulari orang lain. Kamu siap sakit siap meninggal silahkan saja, selama kamu tidak menulari dan dzolim sama orang lain apalagi dengan sengaja sampai orang lain meninggal. Jangan karena itu bukan keluargamu, kamu sesuka hati berkata tanpa memikirkan dampaknya.

5. Menjauhi orang isoman.

Orang isoman wajib ditolong karena di adalah pahlawan komunitas. dia adalah pelindung sesama. karena dia isoman, dia melakukan tanggung jawabnya tidak menulari orang lain. Harusnya dia diberikan penghargaan bukan malah dijauhi.

Ayolah kita sama2 prokes, sama2 mengedukasi agar orang semakin paham pentingnya prokes. Janganlah kita abai dan membuat orang terpapar. Belajarlah hal nalar ilmiah agar lebih terpercaya dan aman. 



#empatipandemi
#covid19indonesia
#isomanindonesia
#berbagisesamapandemi
 

HAPPY MOMMY STORIES Template by Ipietoon Cute Blog Design