Daftar Kategori Blog

Rabu, 16 Juni 2021

Hikmah Kematian - Saat Beberapa Teman Meninggal

Dalam dua tahun ini, memasuki usia saya pertengahan 30an, ditambah dengan pandemi yang belum berahir, kematian teman dan keluarga berjejer didepan mata. Ada yang karena covid dan ada yang tidak. Tahun sebelumnya tidak ada yang sampai begini di kehidupan saya. Mungkin juga di beberapa orang. Ahirnya yang bisa saya lakukan berrefleksi diri, merenungkan tentang hikmah dibalik ini semua dan tentang kematian itu sendiri. 

Papa saya, orang terdekat yang pergi saat saya baru pulang merantau. Meninggal komplikasi gagal ginjal. Sedihnya sampai sekarang, diberi tanggung jawab baru yang mendadak dan harus belajar cepat.  Tante saya, adik paling disayang alm papa saya, meninggal karena kanker rahim . Orang yang baik dan perhatian. Teman curhat saya waktu remaja dulu. Tante yang selalu dukung saya dan berikan saya semangat. Mbak Syva, teman New Zealand saya, meninggal karena tumor otak dan mendadak. Sedih karena punya banyak impian yang ingin dicapai di Indonesia, orang yang kontribusinya luar biasa di komunitas yang yang membantu saya melewati masa - masa sulit saya di New Zealand. Pakdhe Arief, pakdhe yang membantu papa dan mama dulu waktu masih awal menikah. Pakdhe yang sabar dan selalu semangat. Meninggal karena sakit jantung. Terahir adalah Mbak Nita, teman kantor saya. Meningal karena kanker payudara. Teman curhat saya yang selalu sabar, kalem dan mendahulukan orang lain. Selalu berusaha menyenangkan orang lain. Dewasa dan ikhlas menghadapi apapun. Saya belajar banyak soal kesabaran dan keikhlasan dari mbak nita ini. Sayalah yang ahirnya menggantikan tugasnya dikantor dengan tanggung jawab baru. 

Pada ahirnya saya merasa orang itu juga akan menyusul kesana, tergantung apakah kita sudah cukup bawaan bekal kita kesana. Tetapi, saya yakin kalau Allah itu adil, kita akan dipanggil dalam waktu dan kondisi yang terbaik entah kapan dan bagaimana caranya. 

Hikmah yang bisa dipetik dari pengalaman saya harus kehilangan beberapa teman/keluarga pada dua tahun ini yang membuat saya merasa lebih dewasa dalam menghadapi hidup :

1. Beramal sholeh.
Give back to community. Berikan apa yang kamu bisa, ilmu yang kamu punya untuk orang lain. Berusaha berbuat baik untuk orang lain dan ikhlaskan itu karena Allah. Berikan itu tidak hanya volunteer ya bisa dengan karya yang bermanfaat. Bisa juga dilakukan dari rumah. 

2. Sedekah
Sedekah ini yang konsepnya ikhlas. Tutup mata setelah memberi. Rutinkan dan istiqomahkan. Berapapun nilainya. InsyaAllah akan Allah ganti dengan yang lebih. 

3. Ibadah 
Paling penting perdekat hubungan dengan Allah. Perbaiki hubungan dengan Allah. Kalau biasanya hanya sholat 5 waktu, tambah sholat sunnah, puasa dsb. Ini bisa membuat kita lebih ikhlas. 

4. Ihtiyar maksimal
Kerjakan semaksimal mungkin apa yang kamu bisa lakukan di kehidupan ini. Niatkan semua untuk ibadah. Jangan berhenti berusaha. 

5. Didik anak dengan baik 
Nah, saya ahirnya menyadari bahwa anak2 juga harus dididik dengan baik, punya mentor jika ortunya tidak bisa. Ada rujukan tempat bertanya, perbaiki hubungan dengan anak - anak karena nantinya mereka harus mandiri. Mereka yang akan melanjutkan perjuangan hidup dan kita juga akan menua, akan pergi juga. Anak2 menjadi anak yang sholeh/sholehah dan tangguh dalam menjalani hidup. 

6. Perbaiki hubungan silaturhami dengan saudara dan teman 
Silaturahmi tidak harus rutin datang dan kumpul2. Bisa dengan berkabar saja, mengirim barang dan makanan atau dengan video call. Karena keluarga dan teman adalah inner circle kita yang kita percaya dan akan mendukung kita saat kita terpuruk. Kita juga berterima kasih atas apa yang sudah mereka perbuat. Tidak semua saudara itu juga dekat, tetap ada yang harus kita jaga jarak, tetapi tetap silaturahmi walau hanya 1 tahun sekali via online saja. 

Sisanya yaitu pasrah, Lakukan yang terbaik. Kalau saat itu tiba, melawan pun kita tidak bisa. yang kita bisa hanya mengingat Allah dan kita akan sendiri. Selama masih ada waktu, berbuatlah maksimal dan ikhlas, insyaAllah Allah akan mendengar doa2 kita. Aamiin


0 komentar:

Posting Komentar

 

HAPPY MOMMY STORIES Template by Ipietoon Cute Blog Design