Daftar Kategori Blog

Kamis, 01 November 2018

Pekerjaan yang pernah saya lakukan di Auckland

Bekerja disini merupakan suatu kebahagiaan bener karena dapat dollar dan bisa membantu biaya hidup yang cukup lumayan mahal. Beasiswa yang hanya cukup membayar akomodasi saja sehingga harus ada tambahan uang untuk makan dan biaya lainnya. Auckland merupakan kota dengan biaya hidup yang tinggi di New Zealand dan dengan jumlah orang terbanyak. Sebenarnya sudah ada saran dan masukan untuk pemberi beasiswa untuk menyesuaikan biaya hidup untuk mahasiswa di Auckland tetapi memang belum terealisasi. Dengan kesulitan itulah, maka harus ada salah satu yang bekerja entah suami atau istri untuk mencukupi biaya hidup yang besar.

Banyak ragam pilihan pekerjaan disini. Mulai dari skill worker sampai unskill worker atau pekerjaan fisik. Mayoritas perusahaan meminta pekerja yang sudah mempunyai kemampuan bekerja atau keahlian di new zealand atau negara maju lainnya. Beberapa teman backpacker walau didaerahnya mereka pekerja kantoran, tetapi disini belum tentu bisa bekerja kantoran. Selain meminta excellent in english juga pengalaman bekerja di NZ kecuali skilled worker khusus seperti salon, therapist yang umum.

Selain itu juga perlu reference orang yang terpercaya. Bisa teman atau rekan kerja atau atasan ditempat kerja. Yang diutamakan yaitu reference kerja di NZ .

Nah, kembali ke saya.Saya di Indonesia pekerja kantoran dan lulus biasa2 saja tidak ada sertifikat keahlian bahkan tidak les bahasa inggris TOEFL atau IELTS. hanya les bahasa inggris umum untuk berbicara dan baca tulis umum. Ahirnya kalau saya mau bekerja menjadi unskill worker atau pekerja fisik dengan tenaga. Kalau mau bekerja formal, harus punya keahlian jadi harus kursus untuk dapat sertifikat atau bekerja volunteer. Bekerja volunteer pun juga diminta komitmennya untuk bekerja tanpa dibayar selama beberapa waktu 3bln sampai 1 tahun dan itupun yang waiting list juga banyak.Saya awalnya mencari pekerjaan yang formal sapatau saja ada 1 nyangkut dengan kemampuan saya yang biasa saja.Sudah melamar 100 lebih surat lamaran dan beberapa cv tetap tidak ada yang dipanggil untuk wawancara. Ahirnya langkah kedua diambil.

Saya mulai bekerja volunteer di perusahaan konsultan sebagai human resource member bersama anak2 muda lainnya yang bahasa inggrisnya kece badai. Saya memberanikan diri melamar volunteer dan bekerja disana selama 3 bulan. Yang saya lakukan membuat report, menjadi member di project dan mengikuti meeting mingguan. Cukup melelahkan buat saya terutama soal report dan kontak lapangan. Tapi lumayan sekali pengalaman ini cukup buat  mencari reference bekerja.

Setelah itu saya dapat tawaran cleaning rumah di herne bay. Saya bekerja 2 hari seminggu sehari 4 jam. Kesan pertama agak gimana gitu ya kerja cleaning karena belum pernah dan bos saya yang sabar dari awal sudah  bilang jangan kaget kalau kerja begini karena beberapa orang tidak terbiasa. Saya memulai dengan bismillah saja semua ini untuk membantu suami membayar biaya hidup di Auckland. Minggu pertama dan kedua terasa masih berat dan belum terbiasa. Pekerjaan saya membersihkan rumah mulai mengelap perabotan, vakum, mengepel, menyetrika baju dan mengganti seprei. Semua dilakukan 3-4 jam satu rumah. Rumahnya besar bener ada gym, lapangan squash, kolam renang, 5 kamar tidur 4 kamar mandi dan 1 kitchen. Perlahan saya mulai terbiasa dan senang menjalani pekerjaan ini. Tidak terlalu berat lagi dan juga pemilik rumah yang baik sekali membuat pekerjaan terasa ringan. Menyetrika baju bermerk seperti prada, boss dll membuat hati senang.haa..Sampai saya hamil pun masih bekerja disana karena saya sudah senang. Tetapi karena pendarahan jadi pekerjaan ini saya hentikan setelah bekerja selama 4 bulan. Karena saya mengangkat ember berisi air full ke lantai atas dan membuat perut saya kram.Pekerjaan ini menyenangkan. Saya dibayar $15 per jam ditambah uang transport.

Setelah melahirkan memutuskan tidak bekerja selama 1 tahun merawat anak. Setelah 1 tahun saya dapat tawaran bekerja di hotel sebagai housekeeping. Awalnya memang saya pingin bekerja tetapi 1 atau 2 hari saja. Eh ternyata ada teman yang menawarkan pekerjaan ini. Housekeeping hotel 1 hari. Kerjanya mulai jam 9 atau mulai ada tamu yang keluar sampai semua kamar selesai dikerjakan. bisa jam  3, 5 atau jam 7 malam. tergantung banyaknya kamar dan kecepatan mengerjakan. Awal saya training mengerjakan 3 kamar, tangan saya keseleo, kaki saya kram. bahaaaa...minggu pertama dan minggu kedua tangan sakit semua. pingin berhenti tapi kok ya eman. Lagian dimana ada kerjaaan 1 hari saja dan saya nggak perlu jalan jauh buat bekerja. Minggu ketiga mulai menggunakan strategi dan mulai terbiasa bekerja apalagi setiap kamis lihat rekening yang menggemuk karena hasil kerjaan. Pekerjaan housekeeping saya yaitu mengganti linen, mengelap perabotan, membersihkan dapur, mengisi minibar dan alat mandi juga memberishkan kamar mandi. 1 kamar single dikerjakan 40 menit dan 1 kamar double bed dikerjakan 50 menit. Untuk kamar service dikerjakan 20 menit. Awalnya mepet bahkan lebih dari yang seharusnya. Setelah 1 bulan bekerja mulai terbiasa dengan rutinitas dan bisa lebih cepat pengerjaannya. Setelah selesai dengan urusan kamar, balik ke gudang housekeeping untuk bersih2 dan menaruh linen kotor juga mengisi trolley. Pulang2 kadang badan remuk belum si ayah yang membuat kamar berantakan plus makanan habis jadi harus masak.haa..nasibb emak.Saya dibayar $11 untuk 1 kamar single, $14 1 kamar double bed dan $5,5 untuk kamar service. Sekali bekerja bisa $60-$150 tergantung jumlah kamar yang dikerjakan. Selama bekerja disini saya bahagia walau pekerjaannya jauh lebih berat dibandingkan dengan cleaning yang saya kerjakan dulu. Tetapi ini bagian dari me time saya dan teman  bekerja saya baik2 semua jadi walau bekerja fisik tetapi hati senang.

Banyak yang bilang mengapa harus bekerja bukannya cukup dengan suami yang bekerja. Saya ingin membantu suami agar dia bisa fokus ke kuliah jadi suami kerja 1 hari dan saya 1 hari. Kadang saya bangga sama diri saya karena saya kerja 6 jam dibayar 8 jam dan lebih dari bayaran suami yang sama2 kerja 7 jam.haa...memang bener yang dibilang orang, housekeeping itu lumayan.

Saya selalu menyarankan teman yang mau bekerja disini untuk mencari pekerjaan formal dahulu bagaimanapun caranya bisa dengan voluntter atau kursus gratis. Karena nggak lelah dibadan. tetapi kalau memang sudah mentok dan nggak bisa, harus dikuatkan mental dan tujuannya kalau mau kerja fisik.

Jangan salah juga, memang awalnya kerja fisik tetapi ada jenjang kariernya juga. Kita juga harus pintar2 berstrategi biar tidak selamanya kerja fisik. teman saya mulai dari cleaner kantor sekarang menjadi supervisor. Ada juga yang cuci piring kitchen hand menjadi chef. Atau housekeeping yang menjadi trainer dan supervisor. Pekerjaan fisik adalah awal untuk menapaki karier untuk pekerjaan lebih baik.


0 komentar:

Posting Komentar

 

HAPPY MOMMY STORIES Template by Ipietoon Cute Blog Design