Daftar Kategori Blog

Rabu, 26 November 2014

Mengomentari Anak 6 Tahun di RSJ

Lagi booming di sosmed anak 6 tahun masuk rsj karena kebebanan banyak banget les dan pelajaran2. ada yang bilang hoax bahkan ada yang sampe tanya ke rsj terkait. diluar itu bagaimana kita menyikapinya. memang banyak artikel yang bilang kl anak itu memang ada masanya kapan dia siap untuk belajar. ada yang umur 4 tahun masih seneng main2. ada yang sudah pingin tau ini itu jadi sudah siap untuk belajar. memang banyak yang bilang kl balita pintar itu kl udah bisa baca. entah dapet dari mana atau meniru dari mana. kl melihat dari kurikulum, belum waktunya balita untuk belajar membaca. membaca mestinya di kelas 1 sd. tp ada beberapa sekolah yang mengharuskan muridnya bisa membaca dan hitung untuk masuk kelas 1.

di luar negeri di jerman sy dapet cerita dari suami saya waktu sekolah disana, anak2 sampai umur 5 tahun masih bermain dan diajarin membaca waktu umur 7-8 th waktu sd dan masih dengan konsep bermain. nnt klau sudah menginjak kelas 4 dst baru diarahkan dan bebannya lebih berat tapi lebih spesifik. ada juga penjurusan, ke SMK atau universitas.

kl melihat di daerah asia timur jepang yang rajin dan cekatan, tidak serta merta umur 5 tahun diajarin membaca. mereka lebih banyak bermain. tetapi nantinya waktunya tiba belajarnya giat bahkan belajar menjadi sebuah kebutuhan. teman saya yang mengikuti suaminya sekolah di jepang anaknya 5 tahun diajarkan tentang sopan santun, permainan2 dan sikap yang baik. lebih membentuk pola sikap saja.

Tapi ada juga di indonesia anak yang memang mampu dari balita disekolahkan, dileskan, orang tuanya kerja semua dan dia hanya dengan baby sitter saja tapi masih bisa bertahan dan menjadi anak yang pintar dan rajin kedepannya. itu mgkn hanya sekilas yang mereka tahu, tetapi dibalik itu semua anak itu berbeda2. jika memang anak itu mampu, selingkan juga dengan hiburan dan refreshing. orang dewasa saja kl kerja terus bisa penat dan stress apalagi anak kecil. family quality time penting buat anak sehingga anak bisa memiliki semangat lagi dalam belajar. jangan hanya menuntut anak untuk belajar tanpa mengindahkan hak anak untuk bermain dan bersenang2.

Jika seimbang antara hiburan dan belajar anak2 bahkan orang dewasa juga akan santai menghadapi pekerjaan dan sekolah yang membutuhkan waktu dan konsentrasi tinggi. tapi tetap disesuaikan dengan umur dan kemampuan. tidak selalu semua anak yang punya kemampuan di akademis akan lebih sukses dibandingkan anak yang sedang2 saja. semua anak punya kelebihan masing2. tergantung bagaimana orang tua menyikapinya.

Jika 10-20% saja orang tua yang sudah berpikiran terbuka tentang tidak memaksakan kehendak dan menaruh harapan terlalu tinggi kepada anak dan selalu mensuport anak terhadap apa yang mereka sukai, maka akan terbentuk pelajar2 dan nantinya putra bangsa yang baik dalam hal mental, fisik sehingga bisa membentuk indonesia lebih baik. Petinngi negara seperti presiden, menteri, anggota dpr, mpr kan jumlahnya tidak lebih dari 20% jumlah penduduk indonesia, jika 20% itu diisi dengan orang2 yang berkualitas dimana dibentuk dari masa kecil yang berkualitas secara spiritual, mental dan fisik maka akan dapat menjadikan indonesia lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

HAPPY MOMMY STORIES Template by Ipietoon Cute Blog Design