Daftar Kategori Blog

Rabu, 21 Oktober 2020

Refleksi Covid Surabaya Oktober 2020

 Oktober ini 7 bulan sejak pandemi dimulai di Indonesia. Khusus Surabaya, sempat menjadi zona hitam di bulan Juli selanjutnya zona merah. Beberapa orang menyoroti Surabaya karena kenaikan kasusnya banyak setelah Jakarta dan sempat lebih  banyak daripada Jakarta. Kesempatan test juga terbatas, kedisiplinan masyarakat juga rendah, hanya himbauan tanpa denda dan sangsi. Sempat juga RS penuh, bu Risma sempat menangis dan bingung.Sempat sedih karena kehilangan orang terbaiknya. Bu Risma berproses,semua pihak yang kompeten diajak berbicara dan berdiskusi. Sampai didatangi oleh Menteri Kesehatan dan beliau mengatakan bahwa Surabaya sudah memiliki sistem yang bagus. 

Hal ini terjadi di Oktober 2020. 8 bulan setelah pandemi. Sistim dibuat lebih tegas dan dengan sangsi. Beberapa hal dilakukan oleh Surabaya : 

1. Ada kampung tangguh semeru dan jogo suroboyo. 
setiap kelurahan, RT/RW memiliki tim khusus covid untuk mengedukasi, menjalankan protokol dan membantu masyarakat yang terdampak agar bisa bekerjasama dengan pemerintah. Semua pihak saling bekerjasama. Kampung jogo ini juga terintegrasi dengan kepolisian,sehingga bisa memback up jika terjadi hal yang tidak diinginkan. 

2. Sangsi jika tidak memakai masker dijalan 
Polisi dan satpol PP sering melakukan operasi pemeriksaan masker di jalan juga pemberian sangsi ditempat sehingga warga banyak yang patuh menggunakan masker. 

3. Banyak operasi di tempat keramaian.
Satpol PP beberapa kali melakukan pembubaran dan pengecekan untuk lokasi keramaian seperti di warkop yang ramai dan tidak mengindahkan protokol terutama berjaga jaraknya.
 
4. Di Mall dan tempat umum,wajib protokol kesehatan
DI tempat umum diwajibkan protokol kesehatan dan ada sangsi jika tidak. Sehingga saat orang memasuki tempat umum, protokol wajib dijalankan dan diawasi bersama. 

5. Ada Swab Hunter
Kali ini bu risma dengan dinas kesehatan dan kepolisian melakukan swab di tempat keramaian secara acak,sehingga positive ratenya menjadi rendah karena banyaknya test yang dilakukan. 

6. Adanya Swab Gratis bagi yang bergejala, bagi yang dari luar kota dan yang memasuki kota surabaya.
Adanya sumbangan mobil PCR membuat SWAB menjadi semakin mudah. DItambah dengan labkesda yang menjembatani swab gratis bagi yang datang ke surabaya dan ini diwajibkan oleh bu Risma dengan pengawasan dari RT/RW setempat. Jika sakit atau pernah berinteraksi dengan orang yang positif, bisa datang ke puskesmas dan melakukan swab gratis. 

7.Treatment di RS dan pusat kesehatan.
Surabaya belajar dari pengalaman beberapa bulan sebelumnya dan memperbaiki treatment pasien, menyediakan APD bagi tenaga medis dan memperbaiki ventilasi UGD nya di beberapa rumah sakit. Rumah sakit rujukan juga banyak dan bisa menyediakan test diagnosis yang cepat dan terjangkau. 

Bu RIsma yang awalnya diragukan, sekarang bisa membuktikan secara epidimolog dan kesehatan kalau bisa melakukan hal lebih baik dari sebelumnya. Tetapi, masyarakat juga tidak semua yang percaya covid menghargai ini terutama komentar di salah satu sosial media surabaya yang beberapa masih mengabaikan dan mengatakan apa yang dilakukan bu Risma terlalu berlebihan, terlalu menghabiskan dana. Mereka tidak paham kalau pandemi ini harus dikendalikan agar bisa kembali ke kondisi normal. 

Semoga kedepannya surabaya menjadi zona hijau dan masyarakat masih tetapd disiplin protokol sehingga pandemi bisa terkendali. Masih ada 200an orang sisa kasus aktif di Surabaya. Semoga makin banyak yang sembuh. 

Walau begitu, masih ada resiko untuk terpapar, sehingga masih harus disiplin protokol kesehatan. Dengan adanya update peraturan dan treatment,akan mempermudah saat bergejala untuk diobati lebih awal. Strategi saya sekeluarga di bulan ini dan selanjutnya :
1. Tetap protokol, masker medis/kain ganti per 4 jam, cuci tangan sesering mungkin, jaga jarak
2. Hindari ruang tertutup banyak orang
3. Kalau diruang tertutup banyak orang, pakai masker dobel+faceshield dan air purifier
4. Cuci hidung dan berkumur setelah beraktifitas diluar dan bertemu banyak orang.
5. Tetap jaga imun ( olahraga tiap hari, berjemur,makan bergizi, minum vitamin, tidur teratur dan jaga stress )
6. Miliki strategi saat isolasi mandiri dan jika dirawat di RS. Termasuk diagnosis, siapa yg dihubungi, treatment yang dilakukan, perlengkapan yang dibawa dsb.  Lebih cepat ditangani di gejala awal, lebih cepat sembuhnya. 
Belum waktunya abai, yang ada kita jangan lengah dan masih harus ihtiyar maksimal, walau semakin hari semakin banyak yang abai. 

#banggasurabaya
#newnormalsurabaya
#strateginewnormalsurabay
#covidsurabaya

0 komentar:

Posting Komentar

 

HAPPY MOMMY STORIES Template by Ipietoon Cute Blog Design