Tidak bisa dipungkiri, 2 bulan PSBB membuat beberapa orang bosan. Industri pariwisata juga terkena dampaknya. Ahirnya karena alasan ekonomi, industri pariwisata dibuka kembali dengan beberapa batasan protokol kesehatan. Tidak hanya wisata, restoran pun juga tetap buka, bahkan sampai ramai membludak banyak orang.
Saat seperti ini harus jeli2 melihat kondisi. Bagaimana berwisata yang "aman" walau sebenarnya juga belum dibilang aman karena pandemi belum berahir. Tetapi, resikonya bisa dikurangi dan tetap nyaman. Beberapa hal yang saya perhatikan saat memutuskan untuk pergi ketempat wisata saat pandemi yaitu :
1. Tempat / lokasinya menerapkan protokol kesehatan. Semua masuk wajib pake masker, ada tempat cuci tangan dan menerapkan jaga jarak antrian dan tempat duduk. Walau pada kenyataannya ada yang tidak diterapkan sepenuhnya karena ramainya pengunjung yang datang. Terkadang tidak bisa mengawasi didalam tempat wisata apakah pengunjung berjaga jarak atau memakai masker setiap saat.
2. Lokasinya outdoor dan ventilasinya bagus. Saya memilih lokasi outdoor agar mengurangi resiko aerosol dan tidak perlu membawa air purifier juga.
3. Mencari waktu sepi pengunjung. Nah, karena membawa anak anak, harus diketahui juga kalau anak saya ini kalau sudah senang, lupa sama jaga jarak, lupa sama hand sanitiser dan ahirnya harus diawasi terus. Carilah waktu dimana tidak banyak orang jadi aman. Biasanya memang di hari kerja dan jamnya juga siang mendekati tutup sehingga tidak terlalu banyak orang.
4. Tempat wisata yang boleh membawa makanan dari luar. Ini penting agar anak2 tidak jajan disana karena masalah resiko keamanan tadi dan saya tidak perlu semprot sana semprot sini makanan dan packing makanan yang dibeli sebelum dimakan.
5. Tempat wisata yang memungkinkan membayar non cash. Bisa debit atau pakai akun ovo, gopay dan pembayaran online lainnya.
6. Tempat wisata tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga bisa pulang pergi tanpa harus menginap. Karena masih belum siap dengan resiko menginap.
7. Minim oleh oleh atau jajanan. Ini juga membawa resiko kalau tidak langsung dilap ditempat dan disemprot desinfektan. Kalau memang mau membawa pulang oleh oleh, harus bawa box dan ditaruh di box dimobil dan tidak disentuh sampai rumah sebelum disemprot desinfektan.
Setelah memutuskan tempat wisata dan waktunya, perlengkapan yang dibawa saat menuju tempat wisata :
1. Masker. Kalau tidak banyak orang dan semua pegawainya melakukan protokol, cukup dengan masker kain 3 lapis dengan filter PM 2,5 atau masker medis. Kalau agak ramai orang, tambahkan face shield. Berlaku juga untuk anak2. Membawa pula cadangan masker kalau kotor atau basah.
2. Face shield. Membawa face shield untuk situasi yang ramai dan pada saat antri.
3. Makan dan minum juga perlengkapan makan dan minum.
4. Hand sanitiser spray. Spray ini untuk menyemprot keran air, meja untuk makan, kursi untuk duduk, pagar atau permukaan apapun sebelum disentuh. Setelah itu, untuk membersihkan tangan setelah memegang permukaan dan sebelum menyentuh muka. Saya lebih suka bawa hand sanitiser spray dibandingkan desinfektan karena terkadang bau desinfektan itu menyengat dan bikin pusing.
5. Perlengkapan sholat.
6. Tissue basah. Tissue basah ini untuk mengelap permukaan setelah disemprot hand sanitiser. Saat beli camilan juga untuk mengelap camilan setelah disemprot hand sanitiser.
7. Jaket. Untuk lebih mengurangi resiko, membawa jaket sebagai tambahan alat pelindung diri saat diluar dan dilepas sebelum masuk ke mobil.
8. Baju ganti dan sepatu sandal ganti. Saat basah dan kotor, membawa ganti agar bersih sebelum masuk mobil.
Setelah sampai rumah sepulang dari berwisata, yang dilakukan adalah :
1. Mandi, keramas, cuci muka dengan bersih.
2. Baju langsung dicuci dimesin cuci termasuk masker.
3. Semprot semua barang yang dibawa termasuk oleh oleh termasuk sepatu.
4. Semprot dalam mobil dan gagang pintu mobil dengan desinfektan.
5. Angin anginkan face shield dan semua barang2 sebelum dibawa masuk.
Juni - Juli saya berkunjung ke :
1. Taman kelinci padusan.
2. Taman safari prigen
3. Mangrove wonorejo surabaya
4. Kebun pak budi purwosari
Sangat ribet kalau saya dan itu juga saya lakukan ihtiyar , walaupun memang lebih aman dirumah. Tetapi keluar juga bisa dengan resiko minim. Bismillah dijauhkan dari pandemi covid.
#wisatapandemi
#wisatasaatpandemi
#wisatanewnormal
#wisataprotokolkesehatan
Rabu, 29 Juli 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar