APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?
Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.
MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang.
VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.
BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?
Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :
a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya
b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.
c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
Homework kedua soal Indikator Keberhasilan ibu sebagai Individu, Istri dan Ibu
Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu: - SPECIFIK (unik/detil) - MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar) - ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah) - REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari) - TIMEBOND ( Berikan batas waktu)
Indikator Profesionalisme Perempuan :
- Sebagai Individu
- Sholat 5 Waktu Tepat Waktu. Hal ini sebagai indikator kedekatan dengan Allah sehingga menjadikan pribadi yang beriman.Dalam seminggu ini diusahakan tepat waktu walaupun terkadang anak masih rewel.
- Give Back To Community. Melakukan pekerjaan sukarela (Volunteer). Dimulai dari yang dekat, yaitu menjadi anggota ibu PKK di Indonesia. Disini menjadi volunteer Pregnancy help, Red Cross dll. Kita adalah manusia yang memerlukan orang lain, sehingga harus dengan mudah membantu orang lain. Saya akan volunteer di Playgroup Community seminggu sekali dengan tugas opening/closing playroup dan mengkoordinasi art craft.
- Melaksanakan Rukun Islam. Sebagai kedekatan dengan sang pencipta. Naik haji mulai direncanakan dari sekarang, menabung untuk mendapatkan kursi. Saya dan suami sudah menabung walau belum cukup untuk mendapatkan kursi. Di Tahun ini diusahakan sudah cukup untuk mendapatkan kursi haji.
- Beramal setiap minggunya. Berhubungan dengan hubungan sesama manusia dan menghilangkan sikap kikir juga shopaholic karena saya jika punya uang sedikit agak banyak langsung pinginnya belanja ini dan itu. Beramal $5 per minggu pada saat sholat jumat.
- Membantu orang seminggu sekali minimal dimulai dari orang terdekat. Menawarkan bantuan kepada teman yang membutuhkan bantuan. Terkadang kita merasa berat dan susah, tetapi ada beberapa orang yang lebih berat dan susah hidupnya, dengan membantu mereka walau hanya mengajak bicara atau membantu pekerjaan rumahnya akan membuat hubungan dengan sesama menjadi lebih baik. Bisa juga dengan menawarkan bantuan membelikan belanjaan kepada orang tua yang anaknya banyak yang tidak ada waktu untuk belanja (hal ini pernah terjadi pada saya, teman saya menawarkan bantuan membelikan belanjaan walau saya yang bayar, karena saya tidak ada waktu keluar dan tidak bisa online shopping juga pada saat saya 2 minggu setelah melahirkan dan suami keluar negeri). Saya akan menawarkan kepada teman teman untuk membelikan keperluan belanja mereka pada saat saya juga belanja ke supermarket karena saya memiliki mobil sehingga bisa mengankut banyak barang.
- Bisa mencari uang sendiri dan tidak mengandalkan orang lain. Membuka bisnis atau bekerja dari rumah untuk ibu rumah tangga. Bekerja kantoran kalau memang memungkinkan sehingga mandiri secara financial dan diharapkan bisa berbagi lebih banyak kepada sesama. Bekerja part time seminggu 2 kali di lokasi yang dekat dengan apartemen.
B. Sebagai Istri
- Mempunyai waktu komunikasi berdua setiap hari. Terkadang sibuk dengan urusan anak, sehingga lupa komunikasi berdua dengan suami. Lupa bahwa suami adalah teman sehidup semati yang perlu perhatian. Komunikasi berdua setelah anak anak tidur selama satu jam setiap hari.
- Selalu cepat jika dihubungi. Terkadang suami saya waktu telepon ke hape, sampai 3 kali baru saya angkat. Nantinya kalaubisa lebih cepat atau memberi kabar kalau lama tidak diangkat. Membeli gantungan leher untuk menaruh handphone agar mudah dijangkau.
- Selalu ijin kalau keluar dan saat setelah sampai rumah. Hal ini terkadang lupa dikarenakan terburu dan dianggap hal sepele. Tetapi terkadang suami menanyakan posisi dan tiba2 di akun tabungan sudah berkurang uangnya untuk belanja sehari hari tanpa berbicara dahulu. Berbicara soal list keperluan yang dibeli, dilengkapi dengan hari dan jam pembelian dan total pembelanjaan.
- Memberikan laporan keuangan keluarga berkala sebulan sekali. Terkadang suami menanyakan karena saya lupa memberikan informasi. Membuat draft laporan keuangan dan Google Document yang bisa dishare sehingaa mudah diakses.
- Enak dipandang setiap hari. Karena pekerjaan rumah yang banyak terkadang lupa untuk merawat diri. Saat suami dirumah, saya kurang rapi. Padahal hanya perlu menyisir rambut, mandi dan menggunakan bedak saja sudah cukup membuat suami senang. Terlebih jika tidak menggunakan daster yang sama pada saat suami dirumah dan pada saat mengerjakan pekerjaan rumah. Satu jam sebelum suami pulang, mulai berberes dan bersolek.
- Variatif dalam memasak. Terkadang terpatok hanya memasak itu saja. Walaupaun tetap suami makan, tetapi terkadang ada rasa bosan juga. Meminjam buku masakan seminggu sekali terutama buku “eat well for less” di perpustakaan.
c.Sebagai Ibu
- Bisa menahan amarah saat anak anak melakukan kesalahan. Terkadang karena pekerjaan menumpuk dan anak yang melakukan kesalahan, belum bertanya atau membiarkan anak menjawab, emosi yang didahulukan. Selama seminggu diusahakan hanya marah maksimal 3 kali kepada anak. Jika marah, si anak bisa memberi hukuman kepada ibunya.
- Menjadi teman baik dengan anak. Memiliki waktu sendiri antara ibu dengan si sulung dan ibu dengan si bungsu sehingga anak akan lebih terbuka dan merasa dekat dengan ibunya walau memiliki saudara kandung, dan merasa tidak dilupakan. Seminggu sekali dihari minggu pagi berjalan berdua dengan si sulung, sementara si adik dengan ayah dirumah.
- Variatif dalam memasak. Hampir sama dengan menjadi istri yang baik, menjadi ibu juga diharapkan memasak tidak hanya itu saja tetapi juga variasi makanan dan masakan terutama untuk anak sulung saya yang susah sekali makannya.Selama seminggu meminjam buku masakan untuk anak anak yang variatif dari perpustakaan dan mempraktekannya.
- Mengetahui potensi anak. Anak satu dengan lainnya berbeda dan sebagai ibu harus mengetahui dan mengembangkan potensi anak sehingga anak lebih terarah dan berkembang kemampuannya. Berkordinasi dengan guru sekolah mengenai potensi anak dan cara mengembangkannya dirumah.
- Bermain bersama anak lebih sering. Terkadang hanya bermain bersama diluar rumah. Jika dirumah, anak terkadang main sendiri dan saya sibuk dengan pekerjaan rumah. Membacakan cerita sebelum tidur, Bermain petak umpet bersama, bermain mega block bersama dan Bermain bayangan sebelum tidur.
0 komentar:
Posting Komentar