Di era sekarang banyak lulusan S1 bahkan S2 yang susah banget cari kerja. kl ada modal bisa buka usaha sendiri. kalaupun kerja kadang gak sesuai sama bidangnya eman kan jadinya udah kuliah mahal2 kerjanya gak sesuai.
Pengalaman dari proyek yang dikerjakan pelayanan teknik di PLN. sekarang memang setiap orang dituntut harus punya sertifikat keahlian. staff teknik yang melayani pelayanan teknik PLN aja ada sertifikatnya dan kl mau kerja harus punya itu dulu walaupun cm lulusan stm aja. jadi yang dilihat adalah sertifikatnya, walaupun lulusan S1 tapi gak ada sertifikat percuma juga tidak akan digunakan. memang membuat sertifikat itu tidak murah, tetapi kl kita bisa manfaatkan setifikat itu sebaik mungkin bisa menjadikan penghasilan yang luar biasa. Ada cerita tukang las yang dibayar 2.000 dollar sebulan belum lemburnya krn dia ada sertifikat las.
Ini artikelnya
KOMPAS.com - Menteri
Ketenagakerjaan perlu memperhatikan ini. Sama-sama menjadi tenaga kerja
di luar negeri, tukang las Indonesia ini dicari dan dihargai. Berbeda
dengan buruh migran perempuan yang banyak menyimpan cerita nestapa, para
tukang las pulang dalam kehormatan dan kantong penuh dollar.
Padanan dalam bahasa Indonesia memang tukang las, tetapi dalam dunia
industri mereka lebih dikenal sebagai welder. Pekerjaannya mengelas
berbagai infrastruktur industri, dari turbin listrik hingga kilang
minyak dan pipa tambang. Inilah yang membedakan mereka dengan buruh
migran lainnya. Dengan keahliannya mengelas, para welder punya posisi
tawar luar biasa.
"Watak welder itu keras-keras. Kalau perusahaan ingin kami
mengerjakan proyeknya, ya, ikuti cara kami. Kalau tidak cocok, silakan
cari tim welder lain," kata Supriyadi menceritakan pengalamannya.
Usia 31 tahun, investasinya sudah beragam, termasuk kebun dan rumah.
Selesai mengerjakan proyek di Malaysia, tahun 2011 ia berangkat ke Papua
Niugini.
"Gaji saya 2.200 dollar AS sebulan, belum termasuk lembur," ujar ayah
tiga anak ini. Baru bekerja delapan bulan, ia pulang karena mendapat
tawaran lebih menarik di Makassar, Sulawesi Selatan.
Waktu di Papua Niugini, Supriyadi menjadi welder terbaik. ”Dia itu
mengalahkan welder dari Thailand, Filipina, India, dan Kolombia,” ujar
Ridwan Nawing (38), rekan satu tim.
Ihwal kualitas, Mujahiddin (37) bercerita, ketika mengerjakan proyek
pembangkit listrik Paiton di Jawa Timur, beberapa tahun lalu, hasil tim
welder Indonesia lebih baik daripada tim welder Jerman. Begitu diperiksa
dengan sinar X, pekerjaan tim Jerman ditolak karena kurang rapat.
Tiga serangkai itu kini berupaya memajukan Ikatan Welder Bontang
(IWB). Supriyadi menjadi ketua dengan Ridwan sebagai bendahara I dan
Mujahiddin di divisi sumber daya manusia. Awal November lalu, mereka
bersemangat cerita di sebuah warung seafood di Bontang, Kalimantan
Timur, berlanjut di Wisma Tamu PT Badak LNG hingga larut malam.
Tuan rumah
IWB berawal dari keprihatinan hanya bisa menjadi penonton setiap
proyek pembangunan di Bontang. "Lokasi industri memang di Bontang,
tetapi para tenaga kerjanya direkrut dari Jawa," ujar Mujahiddin.
Begitu banyaknya tenaga kerja dari luar Bontang membuat tenaga kerja
lokal susah mendapatkan kesempatan kerja. ”Kalaupun diterima, gaji kami
yang lokal lebih rendah dan tanpa fasilitas,” ujar Mujahiddin.
Maka, pada 2003, Ahmad Yatim—kini 54 tahun—merintis pendirian IWB
untuk memperbaiki posisi tawar para welder lokal. IWB juga berupaya
meningkatkan keahlian anggota dengan mengajukan proposal pelatihan ke PT
Badak LNG. Inilah yang berkembang menjadi sertifikasi migas bagi para
welder, bekal berharga melanglang buana.
Dalam industri dikenal berbagai sertifikasi untuk welder, di
antaranya Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk industri
geotermal, sertifikasi dinas tenaga kerja (disnaker) untuk petrokimia,
dan sertifikasi migas untuk migas. Para welder wajib bersertifikat
karena proyek-proyeknya berisiko tinggi.
"Welder itu memberikan garansi seumur hidup. Kalau ada tangki yang
saya las 15 tahun lalu pecah, saya masih harus bertanggung jawab," papar
Mujahiddin, bapak dua anak.
Dengan bantuan PT Badak LNG, para welder yang hendak mengikuti
sertifikasi diseleksi. Yang memenuhi kualifikasi difasilitasi ujian
sertifikasi, yang kurang mendapat pelatihan di bengkel kerja PT Badak
LNG tanpa biaya.
Menurut Staf Khusus Direktur dan COO PT Badak LNG Kuswana, proses
sertifikasi migas perlu pendampingan karena tidak bisa dilakukan
perorangan dan biayanya mahal, Rp 25 juta per orang. "Perlu seleksi dan
pelatihan agar saat ujian tidak ada yang gagal," katanya.
Sertifikat berlaku tiga tahun. Untuk sertifikasi ulang, bantuan hanya
berupa koordinasi. "Mereka, kan, bisa mendapatkan pekerjaan di
mana-mana dan gajinya besar," ujar Kuswana.
Di Jawa Tengah, PT Holcim Indonesia-Plant Cilacap juga membantu para
remaja mendapatkan sertifikasi welder dari disnaker. Bekerja sama dengan
balai latihan kerja industri (BLKI), perusahaan ini membantu biaya dan
pelatihan sebelum ujian.
Dengan prioritas kelompok rentan—antara lain anak nelayan—yang
diseleksi dari 19 kelurahan, peminat sertifikasi 3G untuk kelas biasa
ini mengular dalam antrean. PT Holcim juga membantu sertifikasi disnaker
untuk profesional, minimal lulusan sekolah menengah kejuruan, untuk
mendapatkan sertifikat 6G yang biayanya dua kali lipat, Rp 8 juta per
orang.
Sepanjang 2014, sudah 80 orang lulus sertifikasi. Sebagian besar
terserap industri hingga ke Jakarta. Welder memang telah menjadi profesi
yang menggiurkan.
Berdaya saing
Kini, anggota IWB sudah 200 orang. Dari jumlah itu, 120 orang sudah
memegang sertifikat disnaker dan 80 lainnya bersertifikasi migas. Setiap
kali ada proyek, IWB yang bernegosiasi dengan perusahaan.
Anggota IWB rata-rata pernah bekerja di luar negeri. Ada yang bekerja
di Uni Emirat Arab, Thailand, Rusia, bahkan di Libya. "Saat ini empat
anggota IWB bekerja di Rwanda," ujar Supriyadi.
Para welder umumnya memulai karier dengan menjadi helper atau asisten
welder. Di Bontang, gaji awal mereka Rp 2,4 juta sebulan. Meningkat
menjadi welder, gajinya Rp 3,2 juta-Rp 4,7 juta, tergantung dari tingkat
keahliannya. Mujahiddin pernah mendapat gaji Rp 10 juta di perusahaan
lokal. ”Kalau lembur, lebih banyak lagi,” katanya.
Tidak mengherankan apabila Ridwan enggan berangkat ketika ada agen
tenaga kerja menawarkan pekerjaan di Dubai dengan gaji Rp 6 juta. Agen
memang sangat merugikan karena bayaran tak sampai setengahnya
dibandingkan dengan bernegosiasi langsung dan tidak ada lembur.
Padahal, perusahaan asing senang dengan para welder Indonesia karena
cermat, tangguh, dan jarang mengeluh. Mereka juga lebih suka menabung
daripada kumpul-kumpul dan minum-minum. Maka, kehadiran organisasi
menjadi penting untuk meningkatkan posisi tawar, membangun jaringan, dan
meningkatkan kemampuan. Supriyadi dan kawan-kawan sudah merintisnya.
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/12/05/14000011/Tukang.Las.Indonesia.Mendunia
Sekarangpun kl ada tender pekerjaan mengharuskan tenaga tekniknya memiliki sertifikat keahlian. buat urus SBUJK saja perlu 2 sertifikat keahlian untuk penanggung jawab teknik dan penanggung jawab klasifikasi. ada juga tenaga teknik terampil. kl di teknik listrik perlunya tenaga listrik yang bisa tegangan rendah dan menengah dan juga keselamatan kerja. krn wajib sekarang ada itu jika mau garap proyek kelistrikan.
itu cuma di kelistrikan aja. di bagian lain kemungkinan besar juga sama. kl mau jadi auditor harus punya sertifikasi keahlian walaupun sudah lulus S2. memang sekarang jamannya banyak2an sertifikat daripada sekedar mengejar gelar. yang dilihat adalah keahlian bukan jenjang pendidikannya. saya lulusan statistik tapi kl mau jd konsultan mesti punya sertifikasi seperti balanced scorecard, six sigma dll walo di kampus dulu saya juga diajari. tp orang lebih percaya sama sertifikat keahlian krn lebih spesifik.
Banyak lembaga2 yang memberikan sertifikat keahlian. kl di kelistirikan ada APEI yang mengeluarkan sertifikat keahlian SKA untuk tenaga teknik madya, muda atau utama tergantung jenjang pendidikan dan pengalaman kerja. sertifikat K3 bisa dari APEI atau konsultan manajemen lainnnya.
so..sekarang bagi yang pencari kerja atau masih kuliah bisa dipikirkan sertifikat keahlian sebagai tambahan nanti kl mencari kerja. seetifikat las saja bisa digunakan untuk mencukupi kehidupan dan mencari uang kl kita memang mau berusaha..semangatt !!!!!!!!!!!!
Jumat, 05 Desember 2014
Pentingnya Sertifikat Keahlian di Jaman Sekarang
Label:
Cerita Mama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar